Sukses

Sempat Tertekan, IHSG Berakhir Menguat 5.688,87

Investor asing melakukan aksi beli mencapai Rp 567 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 13.297.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan saham Senin pekan ini setelah sempat tertekan di tengah perdagangan. Situasi politik membuat investor sedikit menjaga transaksi.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (15/5/2017), IHSG menguat 13,65 poin atau 0,24 persen ke level 5.688,87. Indeks saham LQ45 menguat 0,61 persen ke level 952,45. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat.

Ada sebanyak 143 saham menghijau sehingga dorong penguatan IHSG. Sedangkan 173 saham melemah dan 116 saham diam di tempat.

Di awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 5.693,99 dan terendah 5.649,08. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 245.972 kali dengan volume perdagangan 9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,9 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli mencapai Rp 567 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 13.297.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham infrastruktur yang melemah 0,51 persen, sektor perdagangan turun 0,38 persen dan sektor pertambangan melemah 0,16 persen.

Sektor saham keuangan naik 0,65 persen dan mencatatkan kenaikan terbesar pada perdagangan hari ini. Disusul kemudian sektor barang konsumsi yang naik 0,57 persen dan sektor manufaktur yang menguat 0,44 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham TIFA mendaki 35 persen ke level Rp 189 per saham, saham AMDG melonjak 25 persen ke level Rp 250 per saham, dan saham FORZ naik 25 persen ke level Rp 490 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham CANI turun 18,85 persen ke level Rp 422 per saham, saham LEAD merosot 13,04 persen ke level Rp 100 per saham, dan saham BLTZ merosot 11,82 persen ke level Rp 9.700 per saham.

Kepala Analis PT Univesal Broker Satrio Utomo menjelaskan, di tengah perdagangan IHSG sempat tertekan karena investor sempat khawatir dengan keadaan politik di Indonesia saat ini. "Di luar itu, IHSG juga memang sedang berada di ruang resisten 5.685," jelas dia. 

Namun IHSG mampu ditutup menguat karena investor asing kembali melakukan aksi beli. Di tengah perdagangan, aksi beli asing memang sedikit mereda tetapi kemudian kembali tinggi jelang penutupan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.