Sukses

Harga Cabai Rawit Merah dan Bawang Putih Melonjak Jelang Puasa

Pemerintah diminta terus waspada terhadap gejolak kenaikan harga bahan kebutuhan pokok jelang Ramadan.

Liputan6.com, Jakarta Dua pekan menjelang puasa, harga pangan di Pasar Senen, Jakarta Pusat, terpantau naik signifikan berkisar Rp 1.000 sampai Rp 40 ribu. Harga cabai rawit merah kini mulai kembali naik menjadi Rp 80 ribu per kilogram (kg), melampaui bawang putih yang dijual seharga Rp 60 ribu per kg.

Salah seorang pedagang sayur mayur Ahmad Lapapi (40) asal Bogor mengungkapkan, harga bawang putih terus bergerak naik dari hampir sepekan lalu Rp 45 ribu hingga saat ini sudah Rp 55 ribu per kg. Sebelumnya beberapa minggu lalu, bawang putih dijual Rp 40 ribu per kg.

"Yang naik bukan cuma bawang putih, tapi cabai rawit merah naik lagi menjadi Rp 80 ribu per kg dari sebelumnya di harga Rp 50 ribu per hari," dia menerangkan saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (8/5/2017).

Meski demikian, harga bawang merah tetap stabil Rp 35 ribu. Namun, cabai keriting merah ikut mengalami kenaikan dari Rp 30 ribu menjadi Rp 40 ribu per kg. Cabai rawit hijau dibanderol Rp 40 ribu dan cabai keriting hijau Rp 30 ribu per kg.

Pedagang lainnya, Nick Jamaludin (56) asal Bogor juga membenarkan apabila terjadi kenaikan harga  pangan. Harga bawang putih bukan cutting sebesar Rp 55 ribu dari sebelumnya Rp 35 ribu per kg.  "Itu karena ada bandar yang menimbun atau mungkin juga pasokan impor dari Korea dan China berkurang. Jadi harganya mahal," ujarnya.

Sementara cabai rawit merah naik lagi harganya. Namun, Nick mengakui hal ini sudah lazim setiap kali menjelang puasa. Komoditi pangan strategis ini kerap mengalami gejolak harga setiap hari. Apalagi menjelang puasa, bahan kebutuhan pokok selalu naik.

"Permintaan sih biasa saja, tapi kayaknya banyak bandar yang nimbun. Petani kan biasa malas metik kalau puasa, yang tadinya 5 kuintal cuma jadi 2 kuintal," papar Nick.

Sementara itu pedagang daging sapi, Juned (25) asal Banten mengaku, harga daging sapi saat ini masih normal sebesar Rp 120 ribu per Kg. "Sekarang masih stabil. Permintaan juga biasa saja, karena orang lebih memilih daging impor ketimbang lokal," tutur dia.

Tony, pedagang daging ayam mengungkapkan, harga daging ayam sudah mengalami kenaikan Rp 5 ribu per Kg dari Rp 23 ribu menjadi Rp 28 ribu per Kg. "Bisa saja nanti dekat puasa, harga naik lagi jadi lebih dari Rp 30 ribu, bahkan bisa sampai Rp 40 ribu," pungkas dia.

Pengamat Ekonomi dari Instituf for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati sebelumnya mengingatkan pemerintah untuk terus waspada terhadap gejolak kenaikan harga bahan kebutuhan pokok jelang Ramadan.

Meski saat ini cenderung stabil namun bukan berarti tidak ada potensi kenaikan harga mendekati bulan puasa dan Lebaran nanti.

Dia mengatakan, ‎langkah pemerintah mengendalikan stok dan harga bahan kebutuhan pokok terutama dalam menyambut bulan puasa dan Lebaran tahun ini mulai menampakkan hasil.

Paling tidak, harga gula pasir, daging dan minyak goreng berangsur stabil sejak dilaksanakan kebijakan harga eceran tertinggi (HET).

"Problem kita selama ini menjelang Ramadan adalah selalu bahwa stok cukup, tetapi mengapa di injury time selalu berfluktuasi. Artinya, harus dipastikan ada instrumen pemerintah yang benar-benar bisa mengintervensi pasar komoditas kita. Ternyata pengalaman kita selama ini, stok yang cukup itu tidak cukup," ujar dia, Jumat (5/5/2017).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.