Sukses

Antisipasi Pengusaha Logistik Hadapi Demo Buruh Saat May Day

Pengusaha logistik memastikan proses pengiriman barang maupun kebutuhan pokok tetap berjalan normal saat hari buruh.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 500 ribu buruh di Indonesia akan berunjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day pada Senin (1/5/2017).

Pengusaha logistik memastikan proses pengiriman barang maupun kebutuhan pokok tetap berjalan normal, meskipun jalan di berbagai titik akan dipadati para buruh.

Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi, mengungkapkan, pengusaha logistik telah mengantisipasi pengiriman barang maupun kebutuhan pokok setiap menjelang May Day.

"Mobilisasi barang dan kebutuhan pokok sudah mulai dikirim atau sampai Jumat lalu. Itu bagian dari antisipasi kami, sehingga demo buruh tidak akan berdampak terhadap arus pengiriman barang," papar dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin ini.

Dia menuturkan, barang atau produk ekspor yang akan dikirim pada hari ini tetap berjalan normal. Yukki tidak mempermasalahkan dengan potensi kemacetan dari aksi buruh tersebut lantaran sudah diperhitungkan.

"Tidak ada masalah, pengiriman barang untuk kegiatan ekspor impor lewat laut dan udara tetap berjalan. Kalaupun ada kebersamaan (macet) 1-2 jam, itu normal saja. Jadi tidak ada kerugian apa pun, mudah-mudahan May Day hari ini berlangsung tertib dan aman," dia menjelaskan.

Yukki berharap, dalam situasi ketidakpastian ekonomi global dan di era kompetitif antar negara ini, pemerintah dapat fokus pada regulasi yang telah ditetapkan, termasuk soal perburuhan. Hal ini dapat memberi kepastian dan meningkatkan kepercayaan dunia usaha.

"Faktor upah buruh di Indonesia terkenal paling rendah, dan setiap tahun sudah disepakati formula kenaikan upah. Jadi apa yang sudah disepakati pemerintah, pengusaha, dan teman-teman buruh, kami butuh investasi asing masuk ke Indonesia," jelas dia.

Senada, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Ilham Masita mengatakan, pengusaha sudah mengantisipasi demo buruh dalam peringatan May Day. Zaldy mengatakan, ini adalah kegiatan rutin sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

"Aktivitas logistik sudah kita kejar di Sabru dan hari ini, sehingga besok tidak banyak kegiatan pengiriman barang. Jadi demo May Day tidak akan mengganggu," tutur Zaldy.

Ia berharap supaya buruh atau pekerja di Indonesia semakin produktif dan efisien. Tanpa peningkatan produktivitas, pengusaha dapat mengganti sumber daya manusia ke arah teknologi.

"Jangan sampai upah buruh naik terus, tapi produktivitas tidak naik. Akhirnya pengusaha akan memakai sistem otomasi sebagai alternatif pengganti," ujar Zaldy.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.