Sukses

Bos AirAsia Paparkan Dampak ASEAN Open Sky ke Bisnis Penerbangan

Kebijakan ASEAN OPen Sky sudah berlangsung sejak 2015.

Liputan6.com, Jakarta - CEO AirAsia Group Tony Fernandes menyatakan berlakunya pasar terbuka penerbangan ASEAN atau ASEAN Open Sky‎ 2015 berdampak positif bagi bisnis penerbangan di negara-negara kawasan Asia Tenggara.

Dampak tersebut juga dirasakan oleh Indonesia. ‎Tony mengungkapkan, selama ini bisnis penerbangan di ASEAN masih memiliki batas. Otomatis hal ini menghambat pertumbuhan maskapai di masing-masing negara anggota.

Namun, adanya ASEAN Open Sky justru harus menjadi bukti jika pelaku bisnis penerbangan di Asia Tenggara mampu bersaing dengan baik.

"ASEAN masih memiliki banyak blok, sampai banyak cara menghalangi penerbangan. Jadi menurut saya, masih menjadi tantangan untuk membuatnya benar-benar terbuka," ujar dia dalam World Travel and Tourism Council (WTTC) The Global Summit di Bangkok, Thailand, seperti ditulis Jumat (28/4/2017).

Tony mengungkapkan, pemerintah di masing-masing negara, termasuk Indonesia, harus mulai mengurangi kekhawatiran akan berlakunya perjanjian kerja sama di sektor penerbangan ini. Yang harus dilakukan justru mendorong maskapai di negara untuk bisa bersaing dengan baik.

"Saya pikir kami, ASEAN, akan mendapatkan keuntungan tanpa henti. Kami harus berhenti mencemaskan airlines," ungkap dia.

Menurut Tony, persaingan di bisnis penerbangan harus dikembalikan kepada konsumen selaku pengguna jasa. Biarkan konsumen yang memilih maskapai mana menurut dia terbaik dan layak untuk digunakan.

"Mari kita biarkan pasar memutuskan, siapa yang terbaik. Jika beberapa maskapai penerbangan lebih baik daripada yang lain, (pemerintah) tidak membiarkan perlindungan itu ada. Karena konsumen kalah dan negaranya juga kalah. Tapi siapa yang melakukannya dengan sebaik-baiknya," ujar dia.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.