Sukses

Bertemu Menteri Keuangan AS, Sri Mulyani Pamer Tax Amnesty

Saat bertemu Menteri Keuangan AS yang baru, Sri Mulyani menjelaskan pencapaian Indonesia di bidang pajak lewat Tax Amnesty.

Liputan6.com, Jakarta Lawatan Sri Mulyani dalam acara Spring Meetings 2017 yang berlangsung di Washington DC Amerika Serikat tidak hanya diisi dengan agenda pertemuan dengan petinggi Bank Dunia.

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani menyempatkan diri bertemu dengan beberapa menteri keuangan negara lain. Salah satunya Menteri Keuangan Amerika Serikat yang baru, Steven Mnuchin.

Dalam video yang diunggah di akun resmi Youtube Kementerian Keuangan, Selasa (25/4/2017), Sri Mulyani bercerita mengenai pertemuan dengan Steven Mnuchin.

Salah satunya membahas kerja sama di beberapa bidang seperti financial action task force dan reformasi perpajakan.

"Financial Action Task Force merupakan salah satu divisi untuk melihat traffic atau lalu lintas keuangan yang berhubungan dengan antimoney laundrying atau financing for terorrism," ungkap Sri Mulyani seperti dikutip Liputan6.com, Selasa (25/4/2017).

Dalam bidang perpajakan, mantan Direktur Bank Dunia itu juga menceritakan keberhasilan Indonesia dalam pajak lewat tax amnesty. Hal ini menjadi masukan tersendiri, terutama bagi Amerika Serikat yang sedang memperbaiki sistem pajaknya.

"Saya juga membahas kerja sama di bidang perpajakan karena pemerintah indonesia telah menyelesaikan tax amnesty atau reformasi perpajakan, sementara Pemerintah Amerika sedang memulai upaya untuk mereformasi sistem pajaknya," tutur Sri Mulyani.

Selain Menteri Keuangan Amerika Serikat, Sri Mulyani juga bertemu dengan beberapa Menteri Keuangan lain seperti dari India, Swiss, Jepang dan Korea Selatan.

Banyak hal yang dibahas dalam pertemuannya dengan para menteri keuangan tersebut. Seperti saat bertemu Menteri Keuangan Swiss, Sri Mulyani membahas kondisi perekonomian Eropa dan beberapa kebijakan yang telah dilakukan negara tersebut.

"Membahas bagaimana kerja sama maupun kebijakan ekonomi di Swiss yang sangat diakui di Dunia. Serta bagaimana kita bisa meniru policy-policy di bidang pendidikan dan vocational training yang ada di Eropa khususnya di Swiss," tutur dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.