Sukses

Proyek Kabel Listrik Bawah Laut Sumatera-Jawa Kembali Dicanangkan

Hal ini untuk mengalirkan pasokan listrik yang berlebih di Jawa ke Sumatera.

Liputan6.com, Jakarta Pembangunan jaringan transmisi daya arus searah (High Voltage Direct Current/HVDC) 500 kV‎, yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Sumatera melalui kabel bawah laut kembali dicanangkan. Hal ini untuk mengalirkan pasokan listrik yang berlebih di Jawa ke Sumatera.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan,‎ dengan maraknya pembangunan listrik di Jawa, maka pada 2024 wilayah tersebut akan mengalami kelebihan pasokan listrik sebesar 5 ribu Mega Watt (MW).

"Posisi Jawa, banyak komitmennya (pembangunan pembangkit) mulai konstruksi dan jalan, Jawa akan kelebihan pasokan listrik 5 ribu Mw," kata Jonan, dalam pengesahan RUPTL, di kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, Senin (10/4/2017).

Menurut Jonan, kelebihan pasokan listrik tersebut harus dialirkan ke wilayah lain. Yaitu, Sumatera. Untuk mengalirkan listrik ke Sumatera, akan dilakukan pembangunan ‎saluran listirk HVDC 50 kV, dengan membetangkan kabel bawah laut. Pembangunan infrastruktur tersebut akan dilakukan mulai 2021 ditargetkan selesai pada 2024.

"Akhirnya kabel laut Sumatera - Jawa mungkin akan dikerjakan starting 2021 selesai 2024‎ terpaksa harus dikerjakan," ucap Jonan.

Jonan mengungkapka‎n, terjadi perubahan konsep dalam pencanangan pembangunan transmisi HVDC tersebut. Sebelumnya HVDC dibangun untuk mengalirkan listrik dari sistem Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) ke Jawa. Listrik tersebut berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Sumatera Selatan. Sedangkan yang dicanangkan saat ini, listrik berasal dari Jawa dipasok ke Sumatera.

"Padahal dulu ide awalnya kabel laut HVDC 500 kV ditujukan untuk memasok listrik dari Sumbagsel itu ke Jawa," jelasnya.

Untuk diketahui, proyek HVDC dicanangkan sejak 2014. Namun rencana tersebut sempat memanas pada tahun lalu, karena PT PLN (Persero) dengan Menteri ESDM pada waktu itu Sudirman Said berbeda pendapat dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.