Sukses

Usai Kembali Cetak Rekor, Kemana Arah Laju IHSG?

Sektor saham keuangan dan tambang akan mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi lanjutkan penguatan pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Sejumlah sektor saham yaitu tambang dan keuangan diperkirakan dukung penguatan IHSG.

Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana menuturkan, sejumlah sektor saham akan mendorong penguatan IHSG pada Rabu pekan ini. Penguatan itu didorong sektor tambang dan keuangan. Ia menuturkan, harga batu bara cenderung naik akan mendukung emiten batu bara. Apalagi ada potensi gangguan ekspor batu bara dari Australia mengingat terjadinya angin topan debbie sehingga dapat ganggu suplai ekspor batu bara dari Australia.

Sebelumnya sektor saham tambang catatkan penguatan terbesar pada perdagangan saham Selasa 4 April 2017. Sektor saham tambang naik 3,59 persen.

Selain itu, sektor keuangan terutama bank menurut Aditya juga mendorong penguatan IHSG. Hal itu didorong sentimen pertumbuhan kredit dan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) membaik pada 2017.

"Kedua sektor saham itu jadi katalis positif untuk IHSG. Selain itu juga saham-saham unggulan seperti Astra International karena kondisi penjualan mobil membaik," kata Aditya saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Rabu (5/4/2017).

Sedangkan dari eksternal, Aditya menilai belum ada yang terlalu pengaruhi IHSG. Meski demikian, pelaku pasar mencermati pernyataan dari hasil pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. "Donald Trump cenderung lakukan proteksionisme akan berdampak ke China, dan imbasnya ke ekonomi global termasuk emerging market. Ada komentar negatif imbas ke pasar kalau tidak ada maka bagus untuk pasar, tambah dia.

Dengan melihat kondisi itu, Aditya memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran support 5.600 dan resistance 5.710-5.715.

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan bergerak variasi dengan kecenderungan tertekan. Secara teknikal, Lanjar melihat IHSg telah kembali berhasil tembus level tertinggi. IHSG telah menembus level 5.625, dan Lanjar optimistis IHSG akan berada di kisaran 5.790. Namun ia melihat IHSG rawan koreksi saat ini.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.588-5.654," kata Lanjar.

Untuk pilihan saham, Aditya memilih saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), serta PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) untuk dicermati pelaku pasar.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa 4 April 2017, IHSG naik 45,03 poin atau 0,80 persen ke level 5.651. Ini merupakan level tertinggi IHSG. Indeks saham LQ45 menguat 1,06 persen ke level 940,86. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.