Sukses

Tugas Berat Elia Massa Manik Memimpin Pertamina

Diharapkan Elia Massa Manik dapat terus meningkatkan konsolidasi internal perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) secara resmi mengumumkan ‎Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama menggantikan Dwi Soetjipto yang diberhentikan pada Februari 2017 lalu. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan, tugas berat menanti Elia untuk mewujudkan program ketahanan energi seperti yang dicita-citakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan Pariwisata Kementerian BUMN, Erwin Hidayat menilai, tahun ini dan tahun-tahun mendatang akan menjadi tahun sulit bagi Pertamina, khususnya Elia Massa Manik guna mencapai kemandirian energi. Ini adalah program besar Presiden Jokowi.

"Tahun lalu kinerja Pertamina cukup baik. Tapi tahun ini dan ke depan adalah tahun sangat sulit karena program Pak Jokowi soal ketahanan energi," ucap dia saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Gedung MPR/DPR Jakarta, Kamis (23/3/2017).

Pertamina, kata Erwin, sudah memulai proyek strategis membangun dan merevitalisasi kilang minyak. Sambungnya, proyek jumbo tersebut sangat dinantikan mengingat perusahaan tidak membangun kilang selama 25 tahun.

Dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, Pertamina sudah mengembangkan kilang di Cilacap, Balongan, Dumai, dan Balikpapan. Serta pembangunan satu kilang baru di Tuban dan satu kilang anyar di Bontang yang merupakan penugasan pemerintah.

"Jadi ini bebannya sangat berat," kata Erwin.

Menurut Erwin, beban bertambah bagi Elia Massa Manik lantaran harus memacu Pertamina agresif di sektor hulu (upstream). Dia menambahkan, lifting minyak bumi perusahaan sebanyak 330 ribu barel per hari, sementara kapasitas kilang sebesar 880 ribu barel.

Namun konsumsi bahan bakar minyak (BBM) mencapai 1,7 juta barel sehingga Pertamina harus agresif lagi dalam meningkatkan lifting di hulu.

"Tugas berat merupakan amanat pemegang saham. Jadi diharapkan (Elia Massa Manik) dapat terus meningkatkan konsolidasi internal untuk me-maintain Pertamina, menjaga kekompakan serta bersinergi karena ini tugas berat," harap Erwin.

Selanjutnya, dia meminta, Elia Massa Manik untuk melanjutkan langkah-langkah strategis yang sudah dilakukan dan menjaga stabilitas kinerja keuangan Pertamina. Menjaga efisiensi dan penetrasi yang sudah dijalankan beberapa tahun terakhir karena masih ada ruang perbaikan.

"Di 2014 contohnya kebocoran BBM senilai US$ 550 juta setiap tahun hilang. Dengan program efisiensi, Pertamina bisa menurunkan 80 persen kehilangan itu dalam 2,5 tahun. Jadi ini harus dilanjutkan dan ini adalah amanat kami untuk Dirut Pertamina, menjaga kinerja Pertamina tetap stabil dan tidak goyang," tandas Erwin. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini