Sukses

Rogoh Rp 2,9 Miliar, Pria Ini Sulap Pesawat Bekas Jadi Rumah

Hingga kini, pria ini mengaku telah tinggal enam bulan di pesawat tersebut.

Liputan6.com, New York - Sebagian besar orang pasti tidak ingin untuk menghabiskan seluruh waktu hidupnya di pesawat. Namun tidak bagi Bruce Campbell. Baginya, pesawat terbang merupakan rumah yang bisa ia tinggali.

Pria yang dahulu berprofesi sebagai seorang insinyur ini memang memiliki tingkat kreativitas yang tinggi. Dia membeli sebuah pesawat bekas Boeing 727 dan meletakkannya di hutan di kota Portland, Amerika Serikat. Kemudian, Campbell menyulap pesawat tersebut menjadi sebuah tempat tinggal yang nyaman.

Biaya tak sedikit telah dikeluarkan Campbell agar bisa mengubah pesawat menjadi rumah idaman. Ia mengaku telah menggelontorkan dana sebesar US$ 220 ribu atau setara Rp 2,9 miliar (kurs US$ 1 : Rp 13.323).

Melansir Business Insider, Jumat (2/6/2017), hingga kini Campbell telah tinggal enam bulan di pesawat tersebut dan merasa sangat bahagia. Namun ia mengakui harus ada beberapa hal yang harus diperbaiki agar pesawat ini dapat tahan lama.

"Awalnya saya ingin membangun rumah dari sebuah van, tapi rumah seperti itu sudah banyak. Akhirnya saya memilih pesawat tua ini untuk dijadikan rumah sehingga berbeda," ujar Campbell

Di dalam pesawat, Campbell memindahkan semua kursi penumpang sehingga bisa mendapat tempat tinggal lebih besar. Ia juga menambahkan wastafel dan microwave sehingga lebih mudah untuk membuat makanan dalam pesawat.

Namun, bentuk pesawat yang memanjang membuat Campbell kesulitan untuk membangun kamar tidur. Alhasil, dia memakai sofa bed yang berfungsi sebagai tempat duduk dan tempat tidur.

Sementara bagian kokpit, digunakan Campbell sebagai ruang kerja dan diisi beberapa komputer.

Setelah sukses dengan rumah pesawat buatannya, Campbell mengaku ingin membeli pesawat Boeing bekas yang ingin ia rubah kembali menjadi rumah dan ditempatkan di Jepang.

Misi pembelian pesawat dilakukan sebagai bagian dari menyelamatkan nasib pesawat jet yang tidak digunakan lagi. Sehingga tidak berakhir menjadi logam sampah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.