Sukses

Mobil Pedesaan Bukan untuk Kendaraan Penumpang

Pemerintah akan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk memproduksi secara massal mobil pedesaan.

Liputan6.com, Jakarta ‎Kementerian Perindustrian (Kemenperin) masih terus menyempurnakan purwarupa (prototipe) mobil pedesaan. Sejauh ini, purwarupa yang dibangun bukan ditujukan sebagai kendaraan penumpang.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, sebenarnya mobil ini lebih ditujukan untuk mengangkut hasil pertanian atau sebagai alat pengolahan pertanian.‎

"Sebenernya itu angkutan barang dan rencananya ini masih belum fix, apakah untuk barang, apakah untuk pengolahan pertanian. Kalau pengolahan pertanian, belakangnya kan bak tidak bisa dipakai. Belakangnya dipasang alat mesin pertanian (alsintan)," ujar dia di Kantor Kemenperin, Jakarta, Jumat (3/2/2017).

Meski demikian, lanjut Gati, di bagian depan masih bisa ditempati oleh dua orang, yaitu pengemudi dan satu orang penumpang. ‎‎Sedangkan bagian belakang bisa diletakan bak terbuka atau alsintan untuk pengolahan hasil panen petani. "Bukan (untuk kendaraan penumpang). Tapi itu di depan bisa duduk berdua," lanjut dia.‎

Selain itu, mobil pedesaan ini sebenarnya tidak cocok digunakan di jalan raya. Sebab kemungkinan juga mobil ini tidak dilengkapi dengan plat nomor polisi. "Pedesaan kita belum sampai sana. Urusan plat itu kepolisian. Kalau sudah sampai plat mobil, itu harus ada STNK. Kalau sudah ada STNK itu harus ada uji laik jalan. Jadi nanti masih panjang. Sementara itu mobil tidak masuk jalan raya. Hanya pedesaan," tandas dia.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah akan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk memproduksi secara massal mobil pedesaan. Saat ini, pemerintah tengah menawarkan prototipe mobil tersebut kepada pabrik atau perusahaan otomotif yang bersedia memproduksi.

"Bulan Agustus kami akan luncurkan prototipe. Kami sedang memperbaiki desain dan feature kelengkapan kendaraan," tegas Airlangga.

Desain mobil pedesaan dilakukan oleh Kemenperin dengan sifat open source sehingga produksinya bisa dilakukan berbagai tempat. "Sudah ada 5 desain, sudah dites 100 ribu kilometer dan uji emisi. Hasilnya lulus. Kita akan memperbaiki prototipe dari 5 model itu, lalu disebarkan ke manufakturing yang bersedia," tegas dia.

Airlangga menegaskan, model mobil pedesaan seperti pick up, sehingga bisa mengangkut orang, alat pertanian, maupun hasil pertanian. "Kita melihat masyarakat butuh alat angkut yang layak jalan karena mobil ini didesain masuk ke daerah pedesaan dengan penggerak four wheel drive, model pick up, bisa angkut orang, alat pertanian dan hasil pertanian," jelasnya. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.