Sukses

Tol Tasikmalaya-Yogyakarta-Solo Dongkrak Ekonomi di Selatan Jawa

Pulau Jawa selama ini dianggap wilayah paling maju di Indonesia tetapi pembangunan infrastrukturnya terkonsentrasi di utara.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana pembangunan jalan tol Tasikmalaya-Yogyakarta-Solo akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan Pulau Jawa. Selama ini, pembangunan jalan bebas hambatan hanya terkonsentrasi di bagian utara Jawa.

Ketua Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Fathur Rahman mengatakan, ‎meski Pulau Jawa selama ini dianggap sebagai wilayah paling maju di Indonesia, namun pembangunan infrastruktur jalan tol hanya terkonsentrasi di bagian utara.

"Prasarana di Pulau Jawa biar pun yang paling maju di Indonesia tetapi tetap saja ketinggalan. Bertahun-tahun kita berkutat dengan jalur Pantura, baik yang tol dan non-tol. Tidak pernah ada pemikiran untuk daerah selatan. Padahal di selatan kalau dikembangkan sejak dulu konsentrasinya akan terpecah. Ke timur bisa lewat selatan dan utara," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (22/11/2016).

Fathur mengungkapkan, sebenarnya wilayah selatan Jawa memiliki potensi pariwisata yang luar biasa. Namun sayangnya selama ini tidak hanya dikenal orang karena kurangnya infrastruktur penunjang seperti akses tol ke wilayah pariwisata tersebut.

"Di wilayah selatan juga sebenarnya terbentang banyak objek wisata mulai dari Pangandara, Pelabuhan Ratu, sampai Yogyakarta ada Parangtritis sampai Banyuwangi, yang sekarang ini tidak bisa diakses secara nasional. Misalnya di Jogja hanya diakses dari Jogja, tapi tidak bisa diakses dari Cilacap, tidak memadai," kata dia.

Dengan adanya ruas tol ‎ini, kata Fathur, diharapkan memberikan dampak pada perkembangan ekonomi di wilayah selatan Jawa. Oleh sebab itu, dia berharap pembangunan jalan tol ini segera direalisasikan.

"Dampaknya bagus sekali. Kalau ini dibangun, tidak hanya pariwisatanya yang tumbuh tapi ekonomi juga akan tumbuh. Ekonomi ini penting, akan menumbuhkan perdagangan, barang-barang diangkut lebih lancar," ujar dia. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.