Sukses

Top 3: Tips Bagi Lulusan Baru yang Belum Bekerja

Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis seperti dirangkum pada Selasa 5 Juli 2016

Liputan6.com, Jakarta - Banyak para lulusan baru yang belum mendapatkan pekerjaan, mungkin agak khawatir dengan masa depan mereka. Jika Anda berpikiran Anda satu-satunya orang yang merasa khawatir tentang hal tersebut, tenanglah.

Anda bukanlah satu-satunya orang yang merasa khawatir menganggur di kemudian hari. Lulusan baru yang belum mendapat pekerjaan, mungkin saja belum membuka pemikiran mereka dan menemukan kesempatan bekerja yang tepat.

Mengutip laman Forbes, salah satu tips bagi lulusan baru yang belum bekerja yaitu perbaiki CV Anda. Artikel empat tips bagi lulusan baru yang belum bekerja telah menyedot perhatian pembaca di kanal bisnis Liputan6.com, pada Selasa (5/7/2016).

Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di kanal bisnis telah menyita perhatian pembaca di kanal bisnis? Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis:

1. 4 Tips Bagi Lulusan Baru yang Belum Bekerja

Banyak para lulusan baru yang belum mendapatkan pekerjaan, mungkin agak khawatir dengan masa depan mereka. Jika Anda berpikiran Anda satu-satunya orang yang merasa khawatir tentang hal tersebut, tenanglah.

Anda bukanlah satu-satunya orang yang merasa khawatir menganggur di kemudian hari. Lulusan baru yang belum mendapat pekerjaan, mungkin saja belum membuka pemikiran mereka dan menemukan kesempatan bekerja yang tepat.

Mengutip laman Forbes, salah satu tips bagi lulusan baru yang belum bekerja yaitu perbaiki CV Anda. Selengkapnya baca berita di sini

2. Harga Emas Naik Usai Brexit

Harga emas berjangka naik pada awal pekan ini usai hasil referendum Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa (UE).

Harga emas untuk pengiriman Agustus naik US$ 15,20 atau 1,1 persen menjadi US$ 1.354,20 per ounce. Sementara itu, harga perak melonjak 98 sen atau lima persen menjadi US$ 20,57 per ounce. Selengkapnya baca berita di sini

3. Pengusaha Mal Girang Ditjen Pajak Tunda Intip Data Kartu Kredit

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengapresiasi langkah Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak menunda kewajiban perbankan melaporkan data dan informasi kartu kredit nasabah paska pengesahan tax amnesty.

Kebijakan tersebut diharapkan dapat membawa angin segar bagi penjualan ritel di mal yang tengah mengalami masa-masa berat.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) APPBI, Handaka Santosa mengungkapkan, penjualan ritel di mal sempat lesu akibat rencana Ditjen Pajak mengintip data kartu kredit nasabah perbankan. Alasannya, CEO Senayan City itu bilang, orang lebih menahan belanja karena takut dengan kebijakan tersebut. Selengkapnya baca berita di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.