Sukses

Begini Cara Kementan Kurangi Impor Bawang Putih

Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengembangkan 1.000 hektare (ha) lahan untuk menggenjot produksi bawang putih.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengembangkan 1.000 hektare (ha) lahan untuk menggenjot produksi bawang putih di dalam negeri. Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan komoditas tersebut Indonesia masih melakukan importasi.

Direktur Jenderal Holtikultura Kementan Sputnik Sujono Kamino‎ mengatakan, hingga saat impor bawang putih Indonesia mencapai 500 ribu ton. Bawang tersebut mayoritas berasal dari China.

"Bawang putih sejak 1998 dilepas (di buka impor dari Tiongkok), impor kita sekarang 500 ribu ton," ujar dia Jakarta, Jumat (1/7/2016).

Namun untuk mengurangi ketergantungan impor, Kementerian Pertanian memiliki program pengembangan lahan bawang putih seluas 1.000 ha‎. Dalam program ini, petani akan diberikan dana sebesar Rp 47 juta untuk 1 ha.

Rencananya, program 1.000 ha tersebut dilaksana pada Semarang, Tegal, Temanggung, Karanganyar, Aceh hingga Papua.‎ "Tahun ini kita kembangkan 1.000 ha untuk bawang putih, kalau di Bima, Temanggung, Malang ini yang swadaya. Tahun ini kita alokasikan," kata dia.

Selain kepada petani, Kementerian Pertanian juga meminta para importir yang biasanya melakukan impor bawang putih untuk‎ mengembang pertanian bawang putih di dalam negeri. Dengan demikian diharapkan bisa mengurangi impor komoditas tersebut.

"Para importir kita minta kembangkan di dalam negeri. Jadi balance, agar ada dari dalam negeri juga. Dan ini berproses karena tidak langsung cepat," tandas dia.

Sebelumnya pada 24 Mei 2016, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri‎ menyatakan harga bawang putih impor terus mengalami lonjakan sejak sebulan menjelang Ramadan hingga Rp 42 ribu per Kilogram (Kg). Sementara harga bawang putih ini di Negara pemasoknya hanya dijual Rp 500 per Kg.

"Kita masih impor bawang putih dari ‎Thailand dan Vietnam. Di sana harganya cuma Rp 500-Rp 800 per Kg, tapi di Indonesia dijual sangat tinggi Rp 35 ribu-Rp 42 ribu per Kg," ucap Mansuri saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (24/5/2016).

Mansuri menengarai telah terjadi permainan dan penimbunan bawang putih impor oleh para pengusaha ‎besar."Bawang putih sudah impor, lalu dimainkan. Bukannya langsung dilempar ke pasar, tapi malah disimpan di gudang pengusaha," kata dia.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini