Sukses

Rapat Hingga Dini Hari, Ini Hasil Pembahasan RAPBN-P 2016

Ekonomi global masih melemah dan perlambatan ekonomi Tiongkok menjadi pertimbangan penetapan pertumbuhan ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dan Banggar Anggaran DPR menyepaka‎ti Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016/RAPBN-P 2016 setelah menggelar rapat kerja dari pukul 21.30 WIB sampai 1.30 WIB. Selanjutnya, hasil dari kesepakatan ini akan dibawa ke pembahasan tingkat 2 atau paripurna pada pukul 10.00 WIB.

Anggota DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Anna Mu'awanah mengatakan, dalam rapat ini disepakati pertumbuhan ekonomi 5,2 persen. Angka ini lebih rendah dari APBN 2016 sebesar 5,3 persen.

"‎Karena masih lemahnya perekonomian dunia di 2016, seiring masih belum pulihnya ekonomi negara maju dan perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang terutama Tiongkok," kata dia saat membacakan di laporan panitia kerja (Panja) di Badan Anggaran DPR Jakarta, Senin (27/6/2016).

Inflasi disepakati 4 persen dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat 13.500. Tingkat suku bunga SPN 3 bulan sebesar 5,5 persen.

Dia juga mengatakan, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) sebesar US$ 40 per barel. Lifting minyak sebesar 820 ribu barel per hari dan lifting gas 1,15 juta barel setara minyak per‎ hari. "‎Total 1,97 juta barel  per hari," tambah dia.

Lebih lanjut, pendapatan negara dan hibah dalam RAPBN-P 2016 disepakati Rp 1.786,2 triliun yang terdiri penerimaan dalam negeri Rp 1.784,2 triliun dan hibah Rp 1,9 triliun. Sementara belanja negara disepakati Rp 2.082,9 triliun.

"Defisit turun dari usulan 2,48 persen atau Rp 313,3 triliun jadi 2,35 persen atau Rp 296,7 triliun," kata dia.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyambut positif keputusan ini. Lantaran pembahasan RAPBN-P 2016 melalui proses yang panjang dan ketat.

‎"Kami meyakini kebijakan fiskal yang ditetapkan dalam APBNP tetap ini membantu perekonomian 2016 dan tahun-tahun berikutnya," ujar dia. (Amd/Ahm)

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Ingin tahu dampak tax amnesty dan brexit ke Indonesia? Simak video berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.