Sukses

Transaksi Saham Rp 8,4 Triliun, IHSG Susut 39 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 39,16 poin didorong dari 188 saham bergerak di zona merah.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Tekanan IHSG terjadi menjelang rilis data ekonomi Indonesia dan minim sentimen di bursa saham global.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (31/5/2016), IHSG melemah 39,16 poin atau 0,81 persen ke level 4.796,86. Indeks saham LQ45 susut 1,06 persen ke level 820,01. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan pada Selasa pekan ini.

Ada sebanyak 188 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 106 saham menguat dan 92 saham diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.836,37 dan terendah 4.792,20. Transaksi perdagangan saham pada hari ini cukup ramai. Tercatat total frekuensi perdagangan saham sekitar 235.814 kali dengan volume perdagangan 5,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 8,2 triliun.

Saham-saham yang mencatatkan top gainers antara lain saham BAJA naik 14,79 persen ke level Rp 163 per saham, saham GLOB menanjak 11,11 persen ke level Rp 500 per saham, dan saham SILO naik 7,14 persen ke level Rp 10.125 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham JPFA melemah 6,81 persen ke level Rp 890 per saham, saham ACES susut 8,29 persen ke level Rp 830 per saham, dan saham BIKA tergelincir 9,61 persen ke level Rp 1.035 per saham.

Posisi dolar Amerika Serikat masih betah di kisaran Rp 13.600. Pada perdagangan Selasa sore ini, bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,90 persen ke level 20.815,09. Indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,83 persen ke level 1.983,40.

Kemudian indeks saham Jepang Nikkei naik 0,98 persen ke level 17.234,98. Indeks saham Shanghai menanjak 3,34 persen ke level 2.916,62. Indeks saham Singapura menguat 0,03 persen ke level 2.797,46 dan indeks saham Taiwan merosot ke level 8.535.

"IHSG tertekan lantaran melemah secara teknikal. Dana investor asing juga masih masuk ke pasar modal Indonesia," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya.

Ia menuturkan, pelaku pasar juga mengantisipasi rilis data ekonomi pada awal Juni 2016. Hal itu turut mempengaruhi laju IHSG. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.