Sukses

Bank Dunia: Ekonomi RI Bakal Tumbuh 5,1%

Investasi swasta diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta - Bank dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,1 persen pada tahun ini. Hal tersebut diungkapkan dalam laporan terbarunya di Indonesia Economic Quarterly edisi Maret 2016. Angka tersebut lebih baik dari tahun sebelumnya yang mencapai 4,6 persen.

Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop mengungkapkan kemajuan ekonomi juga harus didukung lewat investasi pihak swasta.

"Lebih banyak investasi sektor swasta diperlukan, mengingat hambatan yang dihadapi pendapatan negara akibat penurunan pendapatan minyak dan gas yang pada tahun 2015 hanya 1,2 persen dari PDB dibandingkan 3,4 persen pada 2012," ungkap Ndiame.

Bank Dunia juga menempatkan beberapa langkah yang dapat diambil pemerintah. Langkah tersebut antara lain adalah memperkuat manajemen pajak, reformasi kebijakan perpajakan, dan investasi pada sistem teknologi informasi dan manajemen data. 

Laporan terbaru bank dunia mengungkapkan belanja pemerintah untuk infrastruktur telah mendorong pertumbuhan bergerak perlahan. Namun, hal ini tidak cukup. Perlu tambahan bantuan dari sektor swasta dalam bentuk suntikan investasi.

Kepala perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves mengatakan investasi oleh pemerintah pusat bertambah pada 2015 sebesar 42 persen namun pertumbuhan investasi sektor swasta tetap di bawah harapan.

"Perbaikan yang lebih tangguh butuh investasi swasta yang kuar dan reformasi kebijakan yang komprehensif guna memperbaiki iklim usaha" tutur Rodrigo.

Lebih lanjut ia menuturkan investasi sektor swasta diperlukan, mengingat hambatan yang dihadapi pendapatan negara akibat penurnan pendapatan minyak dan gas pada 2015 mencapai 1,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Reformasi kebijakan yang dibuat pemerintah dapat mendorong terjadinya laju ekonomi, akan tetapi dampak perubahan kebijakan ini tak akan terjadi cepat. (Vna/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini