Sukses

Kantong Plastik Berbayar Tak Berlaku di Pasar Tradisional

Pemerintah telah mendeklarasikan penggunaan kantong plastik berbayar seharga Rp 200 di 23 kota seluruh Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah mendeklarasikan penggunaan kantong plastik berbayar seharga Rp 200 di 23 kota seluruh Indonesia. Pemberlakuan kantong plastik ini hanya untuk konsumen yang berbelanja di retail modern, bukan pasar tradisional. Padahal penggunaan kantong kresek di pasar tradisional sama banyaknya dengan retail modern.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Roy N. Mande, mengungkapkan keputusan kantong plastik berbayar hanya di retail modern telah disepakati APRINDO bersama Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN).

"Memang kita hanya berlakukan sementara di retail modern, bukan pasar tradisional karena mempertimbangkan status ekonomi sosial masyarakat. Kalau retail modern kan konsumennya kelas A dan B atau golongan menengah ke atas," ujarnya saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (23/2/2016).

 



Sementara konsumen di pasar tradisional merupakan kalangan masyarakat menengah ke bawah. Daya belinya rendah, sehingga kantong plastik berbayar dikhawatirkan membebani masyarakat‎. Berbeda dengan tipe konsumen di retail modern.

Menurut Roy, karakteristik konsumen di retail modern adalah konsumen yang tidak mau repot, tidak melakukan tawar-menawar, dan cenderung ingin yang praktis dan cepat. Ia berpendapat harga kantong plastik Rp 200 per kantong diyakini tidak akan memberatkan konsumen.

"Jumlah gerai retail di seluruh Indonesia kan cuma 35 ribu gerai, lebih sedikit dari jumlah pasar tradisional. Jadi kita uji coba dulu di retail modern," kata Roy.

Namun demikian, Roy berharap konsumen dan pedagang di pasar tradisional ikut menyukseskan program pengurangan sampah limbah plastik di seluruh Indonesia. Pemerintah dan pelaku usaha retail akan gencar mensosialisasikan serta mengedukasi masyarakat untuk membawa tas sendiri dari rumah saat berbelanja.

"Kita pelaku usaha retail tidak mengharapkan keuntungan dari kantong plastik berbayar. Kita cuma ingin membantu pemerintah demi Indonesia bebas sampah plastik, dengan sosialisasi bawa kantong belanja sendiri dan meningkatkan peran industri kreatif memproduksi kantong yang ramah lingkungan," tandasnya.

Pemerintah telah mendeklarasikan penggunaan kantong plastik berbayar seharga Rp 200 di 23 kota seluruh Indonesia. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini