Sukses

Limbah Batu Bara PLTU Akan Dimanfaatkan Jadi Bahan Bangunan Rumah

Limbah PLTU berbahan bakar batu bara sering kali menjadi persoalan bagi lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menggandeng Jepang untuk memanfaatkan limbah batubara yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Salah satunya sebagai bahan bangunan perumahan.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman mengatakan, limbah PLTU berbahan bakar batubara sering kali menjadi persoalan bagi  lingkungan.

Padahal, limbah PLTU berupa fly ash dan bottom ash dapat dimanfaatkan secara optimal seperti pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

"Pemerintah melalui Kementerian ESDM serius memperhatikan pemanfaatan limbah tersebut dengan bekerja sama dengan Japan Coal Energy Center (JCOAL)," kata Jarman seperti dikutip dari situs resmi Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (17/2/2016).


Menurut Jarman, dalam bauran energi, porsi pembangkit listrik dari batubara direncanakan mencapai 56,97 persen dari total pembangkit listrik yang ada. Sementara kebutuhan batubara saat ini sebesar 87,7 juta ton untuk PLTU batubara.

Jumlah ini meningkat seiring dengan adanya program Pembangkit Listrik 35 Ribu MW. Bahkan pada 2019, diperkirakan kebutuhan batu bara akan meningkat menjadi 166,2 juta ton.

Ini artinya, jika limbah abu batubara berupa fly ash dan bottom ash dihasilkan sekitar 5 persen dari total kebutuhan tersebut, maka limbah itu mencapai  8,31 juta ton di 2019. “Angka 8,31 juta ton merupakan angka yang sangat banyak,” ucap Jarman.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah tidak tinggal diam. Kementerian ESDM bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerjasama melakukan penelitian pengembangan teknologi serta percepatan pemanfaatan fly ash dan bottom ash untuk pembangunan infrastruktur PUPR. (Pew/Nrm)




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini