Sukses

Investor Lokal Jual Saham, IHSG Tersungkur di Zona Merah

Setelah seharian bergerak di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah seharian bergerak di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (9/2/2016), IHSG melemah 30,32 poin atau 0,63 persen ke level 4.768,62. Indeks saham LQ45 juga turun 0,68 persen ke level 843,94. 3,71 persen ke level 843,94. Seluruh indeks saham acuan kompak berada di zona merah pada penutupan peradagangan hari ini.

Ada sebanyak 103 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 162 saham melemah dan membuat pelemahan IHSG. 88 saham lainnya diam di tempat.

 

Total transaksi harian saham mencapai Rp 4,5 triliun. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 191.252 kali dengan volume perdagangan saham 3,4 miliar saham. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih mencapai Rp 300 miliar

Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 300 miliar.

Secara sektoral, sepuluh sektor saham bergerak variatif. Sektor saham aneka industri menguat paling tinggi yaitu 1,43 persen, sementara infrastruktur memimpin pelemahan dengan penurunan hingga 1,58 persen.

Saham-saham yang menggerakan indeks saham ke zona merah adalah saham FORU yang melemah 10 persen ke level Rp 630 per saham, kemudian saham GLOB yang mencatatkan pelemahan 10 persen ke level Rp 486 per saham, dan TGKA yang juga melemah 10 persen ke level Rp 2.250 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menguat adalah saham ASBI yang naik 24,93 persen ke level Rp 456 per saham, kemudian BIMA yang naik 20,83 persen ke level Rp 580 per saham, dan KDSI yang juga naik 18,38 per saham ke level Rp 219 per saham.

Analis PT BNI Securities, Thennesia Debora menjelaskan, mayoritas indeks global ditutup negatif pada awal perdagangan pekan ini. Dow melemah 1,10 persen ke level 16.027. Demikian halnya dengan indeks zona Eropa yang rata-rata melemah cukup signifikan hingga 3 persen.

Seiring itu di pasar domestik, bursa saham Indonesia kemarin libur karena perayaan Tahun Baru Imlek. Sementara pada akhir perdagangan pekan lalu, IHSG ditutup menguat 2,85 persen ke level 4.799. Penguatan IHSG ini salah satunya ditopang oleh aksi beli investor asing yang mencapai Rp 2,3 triliun.

"Kendati demikian, kami memperkirakan laju IHSG hari ini akan dipengaruhi oleh sentimen negatif bursa global ditengah minimnya sentimen dari dalam negeri. Selain itu, pergerakan IHSG hari ini rawan terkena profit taking. (Zul/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.