Sukses

Cara Pemerintah Tekan Angka Kemiskinan di Indonesia

Jumlah penduduk miskin periode September 2015 mencapai 28,51 juta jiwa.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin periode September 2015 mencapai 28,51 juta jiwa, yang tersebar di perkotaan maupun pedesaan.

Angka ini naik jika dibandingkan periode September 2014, di mana angka penduduk miskin bertambah 780 ribu orang.

Saat diminta tanggapan perihal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku belum mengetahui data yang dikeluarkan BPS tersebut.

Dia juga belum bisa memastikan apakah peningkatan angka kemiskinan tersebut terkait dengan lonjakan harga pangan sepanjang tahun lalu atau bukan.

"Saya belum lihat datanya, jadi belum bisa berkomentar, apakah itu terkait dengan persoalan harga, harga pangan nanti. Saya belum lihat," ujar dia di Jakarta, Selasa (11/1/2016).

Meski demikian, Darmin mengungkapkan ada sejumlah cara yang harus dilakukan untuk menekan peningkatan jumlah penduduk miskin ini. Salah satunya dengan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih baik di tahun ini dan tahun-tahun mendatang.

Selain itu, juga bisa dilakukan dengan meningkatkan penerimaan para petani tanpa menyebabkan lonjakan inflasi. Hal tersebut bisa dilakukan asalkan rantai distribusi pangan lebih efisien.

Dengan demikian, petani akan memperoleh pendapatan lebih besar namun tidak membuat harga pangan melonjak.

"Bagaimana caranya meningkatkan penerimaan petani tanpa membuat inflasi. Karena penerimaan petani itu bisa dengan menaikkan harga beras. Nah bagaimana caranya supaya bukan itu yang dilakukan tapi membuat jaringan distribusi lebih efisien, sehingga petani yang tetap mendapatkan lebih banyak, dan konsumen mendapatkan lebih murah. Hanya saja, itu memang prgram yang sifatnya jangka menengah tidak bisa," tutur dia.

Agar jalur distribusi ini lebih efisien, ujar Darmin, porsi tugas yang diberikan kepada Perum Badan urusan Logistik (Bulog) harus lebih luas. Karena Bulog akan menjadi tangan dari pemerintah untuk memastikan pasokan dan distribusi pangan di daerah berjalan lancar.

"Salah satu yang sudah dipersiapkan sekarang adalah Bulog akan diperluas tugasnya, supaya jaringan logistik dari pedesaan petani kita itu makin efisien," tandasnya. (Dny/Nrm)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini