Sukses

Rupiah Sentuh 14 Ribu per Dolar AS, IHSG Susut 32 Poin

Gerak IHSG melemah ini juga diikuti bursa saham Asia tertekan pada Senin pagi.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal pekan ini mengikuti gerak bursa saham Asia yang tertekan. Pelemahan bursa saham ini terjadi menjelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) pada 15-16 Desember 2015.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (14/12/2015), IHSG melemah 32,62 poin atau 0,74 persen ke level 4.360,89. Indeks saham LQ45 susut 1,2 persen ke level 742,60. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah di awal sesi perdagangan.

IHSG melemah terus berlanjut pada pukul 09.00 WIB. IHSG susut 52,41 poin atau 1,19 persen ke level 4.341,11. Ada sebanyak 103 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 12 saham menghijau dan 28 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.360,98 dan terendah 4.332,45. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.551 kali dengan volume perdagangan saham 107,38 juta. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 160,71 miliar.

Secara sektoral, sepuluh sektor saham tertekan. Sektor saham keuangan melemah 2,02 persen, dan memimpin penurunan sektor saham. Sektor saham industri dasar tergelincir 1,61 persen dan sektor saham konstruksi melemah 1,49 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing masih melakukan aksi jual sekitar Rp 11 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 10 miliar.

Di awal pekan ini, saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham JAWA naik 8,04 persen ke level Rp 215 per saham, saham BKDP mendaki 15,38 persen ke level Rp 90 per saham, dan saham SMDM naik 10 persen ke level Rp 99 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham ADHI susut 3,3 persen ke level Rp 2.050 per saham, saham PGAS tergelincir 3,41 persen ke level Rp 2.405 per saham, dan saham LPKR merosot 3,11 persen ke level Rp 1.090 per saham.

Sementara itu, nilai tukar rupiah berada di kisaran 14.066 per dolar AS pada pagi ini. Bursa saham Asia pun tertekan di awal sesi perdagangan.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,9 persen setelah menyentuh level terendah dalam 2,5 bulan. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 2,3 persen seiring yen menguat. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1,3 persen. Indeks saham Australia jatuh 1,5 persen.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan, menyusul meningkatnya risiko pasar global terutama dipicu anjloknya harga komoditas energi, tekanan jual akan kembali mendominasi perdagangan di awal pekan ini.

Namun diperkurakan tekanan jual bersifat terbatas menyusul sentimen positif dari data ekonomi China yang keluar akhir pekan lalu. Produksi industri China pada November tumbuh 6,2 persen (Year on Year/YoY) di atas harapan 5,7 persen dan bulan sebelumnya 5,6 persen.

Sedangkan penjualan ritel di China pada November 2015 lalu tumbuh sesuai perkiraan yakni 11,2 persen. Ini mengindikasikan ekonomi China berkembang moderat. "IHSG akan bergerak di kisaran 4.340-4.440 cenderung terkoreksi," ujar David. (Ahm/Igw)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini