Sukses


Pasar Properti Diprediksi Meroket di 2018

Penurunan BI Rate akan berdampak positif karena bunga KPR akan turun.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar properti nasional akan meletakkan fondasi untuk bangkit kembali pada 2018, dan diprediksi kebangkitan properti akan terjadi pada 2018. Arah pemulihan pasar properti tersebut ditopang beberapa asumsi indikator ekonomi Indonesia yang menuju tren positif. Demikian pendapat Pengamat Properti dari Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI), Panangian Simanungkalit kepada Liputan6.com, yang ditulis Jumat (11/12/2015).

Dia memproyeksikan tingkat inflasi pada 2016 akan turun menjadi 4,5 persen, demikian juga dengan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) diprediksi turun dari 7,50 persen menjadi 6,75 persen. Ini akan diikuti dengan pertumbuhan kredit properti yang diperkirakan Panangian pada 2016 akan tumbuh lebih besar dari 2015 yang hanya 13 persen menjadi 15 persen. Kredit properti pada tahun depan diprediksi mencapai Rp 76 triliun.

"Penurunan BI Rate akan berdampak positif karena bunga KPR akan turun. Saya prediksi bisa jadi 8,5 persen, sekarang saja sudah ada yang 8,8 persen. Sehingga mendorong orang membeli rumah," ungkap pria yang sudah 30 tahun menjadi pengamat properti tersebut.


Indikasi positif lain adalah pertumbuhan ekonomi pada 2016 yang akan lebih meningkat dari 4,8 persen pada 2015 menjadi sekitar 5,3 persen. Hingga nanti pada 2019, kata Panangian, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali mencapai kisaran 6,5 persen, seperti yang terjadi pada 2011 ketika pasar properti booming.

"Meski secara umum ada arah industri properti sedang menuju kebangkitan, namun untuk pasar perumahan segmen menengah atas masih stagnan, sampai dengan adanya kepastian mengenai nilai tukar dollar AS terhadap rupiah," kata dia.

Demikian juga dengan pasar apartemen menengah atas masih belum bergerak terutama untuk yang harganya di atas Rp 1,5 miliar per unit. Ini berbeda dengan perumahan menengah bawah di bawah Rp 600 juta yang justru akan tumbuh 8-10 persen pada 2016.

Begitu pula dengan pasar apartemen kelas menengah di bawah Rp 1 miliar per unit bakal tumbuh 10-12 persen pada tahun depan. Kenaikan itu lebih besar dari rumah tapak (landed house) kelas menengah karena tren tinggal di apartemen semakin meningkat.

Diperkirakan pasar di segmen menengah atas baru akan membaik pada 2017. "Saat ini adalah waktunya membeli properti," ungkap dia. (Muhammad Rinaldi/Gdn)



**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.