Sukses

Pemda Diminta Aktif Sosialisasikan‎ BPJS Ketenagakerjaan

Bagi masyarakat, BPJS Kesehatan terkesan lebih familiar daripada BPJS Ketenagakerjaan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo terus berupaya menjalankan program jaminan sosial kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Sebagai upayanya, pemerintah membentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Namun sayangnya, sampai saat ini belum banyak masyarakat yang mengerti peran kedua BPJS tersebut. Bagi masyarakat, BPJS Kesehatan terkesan lebih familiar daripada BPJS Ketenagakerjaan.

Mengingat program jaminan sosial ini adalah program pemerintah, maka mulai dari aparat sipil negara teratas hingga paling bawah, diharapkan dapat berperan aktif dalam melakukan sosialisasi mengenai BPJS tersebut, terutama BPJS Ketenagakerjaan.

"Sebenarnya program ini kan program pemerintah, kami ini kan sebagai badan yang melaksanakan, karena ini punya pemerintah. Jadi perangkat pemerintah itu apakah itu walikota, gubernur, camat, dan lainnya itu harus berperan juga‎," kata Panji Wibisana, Kepala Kantor Cabang BPJS TK Jakarta Cilandak saat berbincang dengan Liputan6.com seperti ditulis, Senin (30/11/2015).


Dengan peran aktif pemerintah daerah diharapkan seluruh masyarakat yang bekerja, baik di sektor formal atau informal dapat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Sampai saat ini terbukti masih minimnya kesadaran masyarakat atau pemilik usaha untuk mendaftarkan karyawan ke BPJS Ketenagakerjaan.

Dicontohkan Panji, salah satu hal yang harus konsisten dilakukan pemda adalah dengan memasukkan syarat pendaftaran BPJS Ketenegakerjaan seluruh pekerja jika‎ ingin mendapatkan izin usaha di wilayahnya.

"Jadi bukan kami saja yang mengelola, mereka juga, mengelola apa? Informasinya dan mengelola perizinannya itu, jadi kalau orang mau mendaftarkan izin usahanya harus wajib mendaftarkan pekerjanya BPJS Ketenagakerjaan," papar Panji.

‎Sampai akhir 2015, jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan sudah mendekati angka 16 juta. Ini sesuai dengan target yang sudah di tetapkan pada awal tahun. Seiring bertambahnya pekerja di tahun 2016, target tersebut dikatakan Panji pasti akan meningkat di tahun selanjutnya.

"Pasti meningkat, cuma pastinya berapa, saya belum dapat bocoran, nunggu Desember," tutup dia. (Yas/Nrm)*




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.