Sukses

Top 5 Bisnis: Harga Premium dan BI Rate Seharusnya Turun

Pemerintah didesak untuk menurunkan harga BBM dan BI rate karena rupiah telah menguat.

Liputan6.com, Jakarta - Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tinggal dua bulan lagi, namun pemerintah masih dianggap kurang realistis terhadap paket kebijakan yang diluncurkan.

Pemerintah kembali didesak untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan Bank Indonesia (BI) segera menyesuaikan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) karena [rupiah sudah menguat](2342071 "").

Berita mengenai desakan  penurunan harga BBM dan BI rate menjadi artikel yang paling diburu masyarakat. Lengkapnya, berikut lima artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com edisi Minggu, 18 Oktober 2015:

1. Rupiah Menguat, Harga Premium dan BI Rate Harus Turun

Pengamat Valas, Farial Anwar berharap, pemerintah dapat menurunkan harga BBM jenis premium setelah harga jual solar disesuaikan sebesar Rp 200 per liter pada paket kebijakan ekonomi jilid III. Dengan kebijakan ini, daya beli masyarakat kembali meningkat dan membantu beban industri.

Selain itu, lanjutnya, nilai tukar rupiah yang terapresiasi dan terkendalinya inflasi dapat menjadi pertimbangan otoritas moneter, BI untuk menurunkan BI rate. Sehingga bunga kredit di perbankan bisa ikut diturunkan. Kebijakan ini mampu membuat industri memiliki daya saing saat memasuki MEA.

2. Sistem BPJS Kesehatan Amburadul, RI Bisa Bangkrut?

Di usia yang belum genap setahun, pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BJPS) Kesehatan masih carut marut.

Implementasinya yang menimbulkan moral hazard mengakibatkan neraca keuangan lembaga ini defisit sehingga membutuhkan suntikan modal negara.

Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro meminta kepada Menteri Kesehatan untuk memperbaiki sistem JKN ke depan supaya mengurangi moral hazard dan menyelamatkan BPJS Kesehatan.  

3. Miliarder Terkaya RI Kepincut Jadi Bos Kadin

Bursa pemilihan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia diramaikan dengan para kandidat yang mempunyai kerajaan bisnis di Tanah Air. Salah satunya miliarder terkaya Dato' Sri Tahir yang mengincar kursi orang nomor satu di Kadin melawan enam calon, termasuk Rachmat Gobel.

Untuk diketahui, Tahir lahir di Surabaya pada 26 Maret 1952. Pria terkaya di Indonesia ini memulai kiprah di dunia usaha dengan merintis bisnis garmen.

Bank Mayapada yang didirikan tahun 1990 menjadi salah satu andalan tahir untuk mengumpulkan pundi-pundi uang.  Dari bisnis yang dijalankannya, Tahir mengantongi kekayaan US$ 1,85 miliar pada tahun ini.

Pria berusia 63 tahun ini tercatat sebagai orang terkaya nomor 11 di Indonesia dan 1.105 dunia versi Majalah Forbes.

4. Pengusaha Rugi Besar Akibat Bus Dirusak Fans Bola

Final Piala Presiden antara Persib Bandung vs Sriwijaya FC yang bakal digelar nanti malam (18/10/2015) sebelumnya sudah diwarnai bentrok suporter. Mobil atau bus yang membawa bobotoh sapaan pendukung Persib Bandung dilempari dan dirusak para Jakmania. Peristiwa ini sangat merugikan pengusaha bus di Bandung.

‎5. Superhero Paling Kaya

Dalam cerita-cerita komik, superhero biasanya identik dengan kekuatan super dengan paras yang menawan. Mereka memiliki kostum yang menarik, dan tentu aja kostum tersebut juga digunakan untuk menutupi identitas mereka.

Dari beberapa tokoh komik yang populer saat ini, superhero tidak hanya memiliki kekuatan hebat untuk menumpas kejahatan, mereka juga kadang memiliki harta berlebih bahkan bisa dibilang masuk dalam kelompok orang kaya.

Mengutip majalah Time mencoba untuk menelusuri kekayaan dari para tokoh komik tersebut. Dihimpun dari berbagai cerita yang ada di dalam komik kemudian Time mencoba memperkirakan kisaran harta yang mereka miliki. Klik di sini untuk melihat daftar superhero terkaya menurut Time.

(Ndw/Ahm)

 
 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini