Sukses

Harga Minyak AS Naik 1,9% ke Level US$ 47,26 per Barel

Jumlah sumur pengeboran minyak yang masih beraktivitas di AS turun 10 menjadi 595 sumur.

Liputan6.com, New York - Harga minyak ditutup menguat pada perdagangan Jumat (Sabtu pagi waktu Jakarta) setelah perusahaan pengeboran minyak Baker Hughes mengeluarkan data mingguan yang menunjukkan aktivitas kilang di AS mengalami penurunan dalam tujuh pekan berturut-turut.

Mengutip CNBC, Sabtu (17/10/2015), harga minyak mentah di AS naik 88 sen atau 1,9 persen ke level US$ 47,26 per barel. Sedangkan harga minyak Brent yang merupakan patokan dunia untuk pengiriman Desember nanti juga mengalami kenaikan 70 sen menjadi US$ 50,40 per barel.

Jumlah sumur pengeboran minyak yang beraktivitas di AS turun 10 menjadi 595 sumur pada pekan yang berakhir pada 16 Oktober kemarin. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, aktivitas jumlah sumur pengeboran minyak yang beroperasi jauh di atas angka tersebut yaitu masih di angka 1.590 sumur.

Perusahaan-perusahaan minyak yang beroperasi di Amerika Serikat (AS) memang terus menutup sumur pengeboran mereka sebagai langkah efisiensi akibat penurunan harga minyak. Dalam enam pekan sebelumnya, jumlah sumur pengeboran yang ditutup mencapai 70 sumur.

Meskipun pada perdagangan Jumat harga minyak mengalami kenaikan, namun jika dihitung secara mingguan, harga minyak mentah AS dan Brent mengalami penurunan yang cukup tajam.

Penurunan terjadi setelah Badan Energi Internasional ( International Energy Agency) memperkirakan bahwa pasokan minyak mentah di dunia masih akan lebih besar jika dibandingkan permintaan pada 2016 nanti.

"Jadi meskipun saat ini harga minyak mengalami kenaikan, dengan adanya tambahan pasokan minyak dari Iran nanti akan membuat harga komoditas ini kembali melemah ke depannya," jelas Analis Komoditas Phillip Futures, Singapura, Daniel Ang.

Dalam waktu dekat ini pasokan minyak Iran akan kembali membanjiri dunia setelah embargo dari AS dan beberapa negara di Eropa dicabut. Iran mendapat sanksi embargo karena aktivitas nuklir yang dilakukannya. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini