Sukses

‎Industri Butuh 30 Ribu Daging Impor di 2016

Pada tahun ini, kebutuhan daging untuk industri tahun ini sekitar 23 ribu ton.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah menteri ekonomi sejak sore tadi menggelar rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, mengenai kebutuhan poangan hingga akhir tahun. Bahkan para‎ menteri juga membahas rencana kebutuhan pangan pada tahun 2016.

Menteri Perindustrian‎ Saleh Husin menegaskan kebutuhan daging untuk industri mencapai 23 ribu ton daging olahan untuk dijadikan bahan makan siap saji di beberapa industri.

"Itu untuk makanan yang diproduksi industri, seperti sosis, dan lain sebagainya," kata Saleh di Kantor Menko Perekonomian, Jumat (9/10/2015).

Meningkatnya kebutuhan daging menjadikan pemerintah meningkatkan kebutuhan daging industri tersebut pada tahun depan. Adapun peningkatan kebutuhan daging industri tersebut mencapai 30 ribu ton, atau meningkat sekitar 8 persen dari tahun 2015.

"Ini semua impor, karena lokal belum bisa memproduksi," tegas dia.

Sementara itu, di kesempatan yang sama, ‎Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto‎ menambahkan untuk memenuhi daging industri ini tidak mudah bagi pihaknya melakukan ekspansi pasokan dari negara-negara lain selain Australia dan Selandia Baru.

Untuk mendukung berkembangnya industri, dia meminta kepada kepala-kepala negara untuk memungkinkan memberikan pilihan negara lain untuk mencari pasokan daging industri itu.

‎"Saya kira banyak sumber kalau kita mau lihat India, di sana masih ada, terus dari Eropa juga masih memungkinkan. ‎Saya pesannya jangan ini hanya status gitu lho. Hanya dari Australi dan Selandia Baru. Titik. Tidak ada perkembangan. Ini yang malah bisa menghambat perkembangan (industri)," tutupnya. (Yas/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.