Sukses


Sektor Industri Ini Paling Tahan Dihantam Dolar

Dia mengatakan, kebutuhan masyarakat terhadap perumahan akan terus tumbuh meski dolar menguat.

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi perekonomian RI kurang begitu baik, hal tersebut terlihat dari nilai tukar rupiah terhadap dolar yang kian melemah hingga berada di kisaran 14.500 per dolar Amerika Serikat (AS).

Namun, Country General Manager Rumah123.com, Ignatius Untung meyakini sektor properti merupakan sektor paling tahan terhadap pelemahan rupiah.

"Kita beli rumah nggak pakai dolar, bangun rumah nggak pakai dolar. Walaupun harga besi naik kalau dolar naik. Kita optimistis industri naik, yang terimbas dolar kan yang beli gadget," kata dia di Jakarta, Kamis (17/9/2015).

Dia mengatakan, kebutuhan masyarakat terhadap perumahan akan terus tumbuh meski dolar menguat.

"Kita percaya dunia properti dunia yang nggak pernah naik turun, orang tetap butuh rumah tempat tinggal. Krisis akan sementara kita bisa lewatinya," paparnya.

Hal itu terbukti dari kunjungan situs Rumah123.com yang justru meningkat pada tahun ini. Menurut Untung kenaikannya mencapai 30 persen. "Data real traffic kita tahun lalu dan tahun ini artinya jumlah orang yang cari rumah tahun lalu dan tahun ini naiknya 30 persen," katanya.

Pada kesempatan sama, Sekreatris Jenderal DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Mohammad Hidayat  mengatakan sektor properti banyak terhubung dengan sektor lain. Jadi, jika sektor ini terus digenjot maka akan menggerakan perekonomian.

"Di situasi ekonomi yang kurang kondusif kita pengembang memerlukan satu komitmen dan dukungan penuh stakeholder dari stakeholder perumahan pusat, daerah dan dari segi pembiayaan. Sehingga yang dicanangkan pemerintah bisa terlaksana dengan baik," paparnya.

Dengan begitu, dia mengatakan program sejuta rumah pemerintah bisa tercapai. "Kami dari Apersi sebagai asosiasi  pengembang perumahan Indonesia sebagai salah satu stakeholder mitra kerja pemerintah ikut mendukung 1 juta rumah,"tandas dia. (Amd/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Video Terkini