Sukses

Pegawai Bergaji Rp 15 Juta Masih Bisa Terancam Miskin

Salah satu contoh alokasikan pendapatan jadi investasi dengan mengubah penghasilan menjadi investasi modal bisnis.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah survei menunjukkan eksekutif yang berpenghasilan Rp 15 juta- Rp 20 juta sekali pun terancam jatuh miskin. Hal itu disebabkan pengeluaran konsumtifnya sangat tinggi. Bahkan 60 persen dari pendapatannya digunakan untuk membayar cicilan hutang. Salah satu contoh mengalokasikan pendapatan adalah mengubah penghasilan menjadi investasi modal bisnis.

Simon Costello, Co-Founder & Managing Director, HaloMoney.co.id, mengatakan menyisihkan 10 persen dari penghasilan yang didapatkan sekarang para pegawai bisa mengubahnya menjadi bisnis. Tentu dengan beberapa cara efektif dan efisien.

Menurut HaloMoney, ada sejumlah tipis untuk mengubah pendapatan menjadi peluang bisnis. Pertama, carilah peluang usaha yang memungkinkan Anda tidak perlu mengelolanya setiap hari. Kedua,  baca iklan peluang bisnis. Ketiga, ikuti seminar wirausaha juga beberapa tips untuk memulai bisnis.

Kemudian dari mana modalnya?. Modal usaha atau investasi berasal dari sebagian gaji yang kita sisihkan. Menabung 10 persen dari pendapatan secara terus-menerus. Demikian mengutip dari keterangan yang diterbitkan, Kamis (20/8/2015).

Namun, bagi Anda yang baru memulai karir dari kondisi dari nol, tidak perlu memikirkan cara menabung untuk mendapatkan passive income deposito. Dengan menyisihkan 10 persen gaji Anda setiap bulan selama 28 tahun tanpa pernah diambil satu rupiah pun, Anda tentu bisa memulai investasi untuk bisnis.

Namun jika penghasilan masih belum memenuhi perhitungan modal, Anda bisa dengan mudah menggunakan KTA (kredit tanpa anggunan), dan HaloMoney menyediakan perbandingan perhitungan KTA dari beberapa bank yang berbeda.

Tentunya sekarang menginvestasikan pendapatan lebih menarik, dan itulah jalan terbaik untuk melipatgandakan penghasilan Anda, dari pada menghabiskan pendapatan dengan keperluan yang tidak terbatas. (Ilh/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini