Sukses

Hindari 8 Hal Ini Jika Ingin Cepat Kaya

Tujuan dari menjadi kaya adalah mendapatkan kebebasan keuangan supaya dapat meraih cita-cita dan standar hidup tertentu.

Liputan6.com, Los Angeles - Kekayaan memiliki arti yang beragam pada setiap orang. Tapi pada akhirnya, tujuan dari menjadi kaya adalah mendapatkan kebebasan keuangan supaya dapat meraih cita-cita dan standar hidup tertentu.

Apapun pekerjaan, pendidikan, dan gaya hidupnya, banyak orang ingin meraih kebebasan keuangan dan sulit mendapatkannya. Kabar baiknya, tidak ada kata terlambat untuk menjadi kaya, asalkan ada kemauan.

Time.com, Senin (6/7/2015), menulis 8 alasan mengapa Anda tidak kunjung kaya dan cara mengubahnya:

1. Anda menghabiskan uang seperti orang kaya

Memang menyenangkan membeli barang-barang mahal. Kalaupun tidak mahal, Anda akan sulit kaya dengan gaya hidup membeli barang yang tidak dibutuhkan.

Rasa bersalah mungkin hanya muncul ketika Anda membaca tagihan kartu kredit. Penyakit berbelanja ini akan menjadi kronis kalau Anda tidak segera mengubahnya. Belanjalah seperti orang miskin supaya menjadi kaya.

2. Anda tidak punya rencana

Tanpa rencana jangka pendek, menengah, dan panjang, cita-cita menjadi kaya hanyalah sebuah dongeng belaka. Dan hal ini bisa menjadi alasan Anda untuk tetap menghamburkan uang dan sedikit menabung. Membuat rencana keuangan memang sangat mengintimidasi. Yang penting, buatlah prioritas tujuan dan tuliskan di tempat-tempat Anda mudah mengingatnya.

3. Anda tidak punya dana darurat

Anda mungkin sering mendengar teori soal dana darurat. Dalam rekening tersebut harus terdapat nominal sebesar enam kali gaji bulanan Anda. Tapi pada prakteknya, dana ini sering habis untuk pengeluaran tidak terencana, seperti perbaikan rumah dan mobil, membayar tagihan rumah sakit, dan sebagainya. Ketika situasi itu terjadi memang lebih baik memakai dana darurat ketimbang kartu kredit.

4. Anda telat memulainya

Dalam hitungan hari, bulan, dan tahun tanpa menabung, kesempatan Anda menjadi kaya akan menipis. Waktu dan bunga adalah dua sahabat baik Anda dalam menyimpan uang dan berinvestasi.

Bahkan ketika Anda dalam kondisi berutang, menyimpan sedikit uang akan sangat membantu proses ini. Semakin cepat Anda melakukannya, semakin mudah meningkatkan jumlahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengeluh


5. Anda mengeluh daripada berkomitmen

Banyak alasan untuk tidak menabung atau berinvestasi. Uang habis, banyak membayar utang, pendapatan kurang, berinvestasi terlalu berisiko, dan lainnya.

Mudah sekali mejadi malas dan membiarkan kebiasaan buruk menghabisi uang Anda. Saatnya berubah dan fokus untuk mengambil tanggung jawab keuangan Anda.

6. Anda hidup untuk saat ini bukan masa depan


Memang sulit membayangkan masa pensiun ketika sekarang saja banyak kebutuhan dan pengeluaran. Tagihan harus dibayar, keluarga perlu makan, dan lainnya.

Masalahnya, kadang ada masa ketika Anda merasa impulsif dan membeli barang-barang tidak perlu dengan kartu kredit. Buang kebiasaan "beli sekarang, khawatirkan nanti," dan ganti dengan "menabung sekarang, kaya raya nantinya."

7. Anda investor dengan satu strategi

Anda pasti sangat beruntung kalau bisa kaya raya dengan satu jenis investasi saja. Salah satu kesalahan keuangan terbesar adalah membiarkan seluruh uang masuk dalam satu instrumen investasi.

Pasar saham memang kecenderungannya akan naik dalam jangka panjang, tapi ada saatnya turun dan bisa saja terjadi di saat Anda membutuhkan uang. Cobalah mendiversifikasi investasi Anda supaya mendapat risiko minimal dan keuntungan maksimal.

8. Anda tidak berinvestasi secara rutin

Manusia condong menjadi makhluk impulsif dan serakah. Hal ini membuatnya kurang disiplin dalam menabung. Saatnya Anda mengambil opsi penarikan dana otomatis dari bank supaya langsung masuk ke rekening investasi Anda.

Cara tersebut dapat membuat Anda secara otomatis meningkatkan tabungan.

Reporter: Elsa Analet

(Elsa/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini