Sukses

Awal April, Rakyat Diserbu Kenaikan Harga

Tak hanya harga premium dan solar, harga elpiji 12 kg, harga sayuran, harga BBM non subsidi hingga tiket kereta ikut naik di awal April ini.

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menganggap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar sebesar Rp 500 per liter mulai 28 Maret 2015 sebagai kebijakan tanpa empati. Rakyat semakin tercekik mengingat pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) terus menambah beban hidup konsumen.

Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mengungkapkan harapan masyarakat untuk mendapatkan kehidupan lebih baik setelah Jokowi menjadi Presiden, terbukti sia-sia.

"Kenaikan harga BBM tanpa empati, tidak memperhatikan masyarakat dan daya beli konsumen," kritik dia saat Konferensi Pers Kenaikan Harga
BBM di kantornya, Jakarta pada  Rabu, 1 April 2015.

Tak hanya harga BBM jenis premium dan solar,  berdasar pantauan Liputan6.com, terdapat sejumlah barang lain yang naik seperti tiket kereta api, harga elpiji 12 kilogram (kg), harga BBM non subsidi yang dijual di SPBU Pertamina dan asing, serta harga sayuran di pasaran seperti bawang dan cabai.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menuturkan, serbuan kenaikan harga telah menggerus daya beli buruh. Upah yang naik pada awal tahun, kini tak terasa lagi nikmatnya karena sudah habis dipakai untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

"Ketika harga BBM naik, elpiji naik, tiket kereta api naik, harga bawang naik. Itu artinya dengan upah dan kebutuhan yang sama, uang yang dikeluarkan lebih besar," tuturnya.

Lengkapnya, berikut sejumlah kebutuhan pokok yang naik harga pada awal April:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Premium dan solar


1. Harga Premium dan Solar

Pemerintah menaikkan harga solar subsidi dan premium sebesar Rp 500 per liter. Kenaikan harga tersebut berlaku Sabtu,  28 Maret 2015 pukul 00.00 WIB. Kenaikan itu sejalan dengan naiknya harga minyak dunia serta pelemahan nilai tukar rupiah dalam sebulan terakhir

"Demi menjaga kestabilan perekonomian nasional serta untuk menjamin penyediaan BBM Nasional, Pemerintah memutuskan bahwa per tanggal 28 Maret 2015 pukul 00.00," kata Plt Ditjen Migas I Gusti Nyoman Wiratmaja di Jakarta, Jumat, 27 Maret 2015.

Wiratmaja mengungkapkan, harga BBM jenis Bensin Premium RON 88 di Wilayah Penugasan Luar Jawa-Madura-Bali dan jenis Minyak Solar Subsidi perlu mengalami kenaikan harga, masing-masing sebesar Rp 500 per liter liter. Sedangkan untuk harga Minyak Tanah dinyatakan tetap, yaitu Rp 2.500 per liter (termasuk PPN).

Rinciannya sebagai berikut:

1. Minyak Solar  dari Rp 6.400 menjadi Rp 6.900 per liter

2. Bensin Premium RON 88 dari Rp 6.800 menjadi Rp 7.300 per liter.

Keputusan tersebut diambil terutama atas dinamika dan perkembangan harga minyak dunia, namun Pemerintah tetap memperhatikan kestabilan sosial ekonomi, pengelolaan harga dan logistik.

3 dari 6 halaman

Pertamax Cs


2. Harga BBM Non Subsidi

Harga BBM non subsidi di tiga operator stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) kian bersaing ketat di awal April 2015.

Berdasarkan Pantauan Liputan6.com, PT Pertamina (Persero) membanderol harga Pertamax seharga Rp 8.600 per liter. Kemudian, Pertamax Plus Rp 9.850 per liter dan Pertamax Dex Rp 11.600 per liter.

"Tidak ada kenaikan harga untuk Pertamax, Pertamax Plus dan Pertamina Dex," kata Benny Petugas SPBU 34 103 01 Jalan Gereja Theresia, Jakarta Pusat, Rabu, 1 April 2015.

Sedangkan harga BBM yang dijual PT Shell Indonesia di Jalan Tendean untuk Shell Super dipatok Rp 8.700 per liter, V-Power Rp 9.900 per liter dan Diesel Rp 11.300 per liter.

Sementara, perusahaan asal Prancis Total Oil Indonesia di Jalan Tendean menjual BBM jenis Performance 92 seharga Rp 8.700 per liter. Kemudian Performance 95 dengan harga Rp 9.900 per liter dan Performance diesel seharga Rp 11.500 per liter.

4 dari 6 halaman

Harga Elpiji 12 Kg

3. Harga Elpiji 12 Kg

Tak hanya harga BBM, kenaikkan harga elpiji 12 kilogram (kg) sebesar Rp 6.300- Rp 8.000 per tabung mulai 1 April 2015.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, dengan kenaikan tersebut maka harga elpiji 12 kg menjadi Rp 141 ribu, dari Rp 134.700 per tabung.  Kenaikan harga tersebut disesuaikan antara jarak konsumen dengan agen penjualan.

"Kenaikan antara Rp 6.300-Rp 8.000 tergantung daerah atau jauh dekatnya dari agen," kata Ahmad, di Jakarta, Kamis (2/4/2015).

Bambang mengungkapkan, kenaikan harga dilakukan atas pertimbangan acuan harga elpiji Contract Price Aramco (CP Aramco) yang mengalami kenaikan dan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada Maret, kurs tercatat Rp 13.084 per dolar AS, naik dari bulan sebelumnya Rp 12.750 per dolar AS.  "CP Aramco mixed, pada Maret US$ 477 per ton, sedangkan pada Februari US$ 467 per ton dan Januari US$ 451 per ton," ungkapnya.

Bambang berharap, masyarakat tidak meributkan kenaikan harga tersebut. Pasalnya, elpiji 12 kg merupakan barang non subsidi seperti produk BBM Pertamina Pertamax Cs.

"Sebenarnya sama dengan Pertamax, harusnya tidak ribut. Jadi kita buat dua Jenis Pertamax tinggi tidak masalah karena masyarakat bisa pakai Premium. Elpiji 12 kg naik harusnya juga tidak masalah sebab ada elpiji 3 kg," pungkasnya.

5 dari 6 halaman

Tiket Kereta

4.  Harga Tiket Kereta

PT Kereta Api Indonesia (Persero) terhitung Rabu (1/4/2015) ini mulai menerapkan Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) 2015. Seiring mulai efektifnya GAPEKA 2015 tersebut maka jadwal perjalanan kereta api dan tarif KA dan KRL juga mengalami perubahan.

Untuk jenis KRL, per hari ini tarif yang dikenakan tidak lagi berdasarkan jumlah stasiun yang dilewati melainkan dari jarak tempuh yang dilalui para penumpang.

Tidak hanya itu, dari segi pengoperasian, PT KAI Commuter Jabodetabek juga akan menambah perjalanan KRL dengan penambahan beberapa rangkaian kereta baru.

‎Dalam perjalanannya para pengguna KRL akan dikenakan tarif antara 1-25 kilometer (km) sebesar Rp 2.000 dan akan bertambah Rp 1.000 tiap kelipatan 10 km.

Sementara untuk kereta jarak jauh, KAI juga telah menerapkan tarif baru dan jadwal keberangkatan baru. Kenaikan tarif tersebut bervariasi antara 30 persen hingga 60 persen.

Sebagai contoh, dengan adanya GAPEKA 2015 ini harga tiket KA Logawa jurusan Stasiun Purwokerto-Jember dari sebelumnya Rp 50 ribu per orang menjadi Rp 80 ribu per orang.

Selain itu untuk KA Progo jurusan Lemputangan-Pasar Senen dari sebelumnya harga tiket Rp 50 ribu per orang menjadi Rp 75 ribu per orang.

Untuk itu, bagi para pengguna KRL atau pelancong yang menggunakan KA jarak jauh dan sedang, bisa langsung melakukan pengecekan tarif dan jadwal keberangkatan baru.

6 dari 6 halaman

Harga bawang

5. Harga bawang dan cabai

 

Harga bawang merah terpantau tinggi di pasar tradisional. Harga bawang menembus Rp 35 ribu per kg memasuki bulan April ini.

Imam (31) pedagang Pasar Kebayoran Lama mengatakan, kenaikan harga bawang merah berangsur terjadi sepekan sebelumnya.

"Sebelumnya itu jual Rp 28 ribu, Rp 24 ribu biasanya segitu. Sekarang dari Pasar Induk Rp 30 ribu per kg," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu, 1 April 2015.

Dia bilang kenaikan harga bawang disebabkan oleh minimnya jumlah pasokan di Pasar Induk. Lantaran, ada kemungkinan wilayah penghasil bawang merah telah selesai masa panennya. Prediksi lain, musim hujan dan lainnya.

Tak hanya bawang merah, harga cabai merah rawit juga terpantau tinggi. Saat ini, harga cabai berada pada kisaran Rp 40 ribu per kg.

Mahalnya harga bawang merah dibenarkan pedagang lain Sadiyah (43). Kini bawang merah dijual dengan harga Rp 37 ribu per kg. "Jualnya kadang Rp 35 ribu,  kadang Rp 37 ribu per kg. Naiknya sudah cukup lama," katanya.

Dia pun mengatakan, kenaikan harga bawang ini bukan disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). "Ini sudah dari sebulan, pelan-pelan naiknya," tandas dia.

Berikut pantauan harga di pasar tradisional:

- Tomat Rp 9.000 per kg
- Bawang merah Rp 35 ribu per kg
- Bawang putih Rp 20 ribu per kg
- Cabai rawit Rp 40 ribu per kg
- Cabai keriting Rp 20 ribu per kg
- Jeruk peras Rp 12 ribu per kg
- Timun Rp 6.000 per kg
- Daun bawang Rp 10 ribu per kg
- Kol Rp 5.000 per kg
- Wortel Rp 6.000 per kg
- Kentang Rp 8.000 per kg
- Pare Rp 6.000 per kg
- Terong Rp 6.000 per kg
- Kacang panjang Rp 6.000 per kg
- Buncis Rp 10 ribu per kg
- Oyong Rp 6.000 per kg
- Sawi Rp 6.000 per kg

(Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini