Sukses

Mensos Bagikan Rokok Gratis ke Orang Rimba, YLKI: Tragis Sekali

Mensos Khofifah Indar Parawansa membagikan rokok secara gratis pada warga Rimba di Bukit Duabelas Kabupaten Sarolangun-Batanghari, Jambi.

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memprotes keras aksi Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa yang membagikan rokok secara gratis pada warga Rimba di Bukit Duabelas Kabupaten Sarolangun-Batanghari, Jambi. Bantuan ini diberikan menyusul kasus meninggalnya 11 orang Rimba karena kekurangan pangan.

Anggota Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi ‎menganggap tindakan Mensos tersebut melanggar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Produk Tembakau sebagai Zat Adiktif Bagi Kesehatan.

"Pembagian rokok secara cuma-cuma adalah tindakan nggak pantas, bahkan melanggar PP 109 Tahun 2012. Dalam PP itu, siapapun dilarang membagikan produk rokok secara cuma-cuma kepada siapapun. Lha ini yang melakukan justru pejabat negara, tragis sekali," keluh dia dalam keterangan resminya yang diterima Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Jumat (20/3/2015).

Tindakan Mensos, kata Tulus, sangat ‎bertolakbelakang atau kontraproduktif dengan upaya pemerintah mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Sebab faktanya, tambah dia, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2014, salah satu pemicu kemiskinan di rumah tangga miskin adalah konsumsi rokok.

Dia menjelaskan, rokok menduduki urutan kedua dari barang yang dikonsumsi oleh rumah tangga miskin. Tulus juga menuding ada sponsor dari perusahaan rokok raksasa dalam kegiatan sosial Khofifah.

"Patut diduga bahwa tindakan Mensos disponsori industri rokok besar untuk mempromosikan produknya. Dan dengan membagi rokok secara gratis, itu artinya Mensos justru pro pada kemiskinan," papar Tulus.

Perlu diketahui, Mensos Khofifah Indar Parawansa belum lama ini blusukan memberi bantuan seperti baju kaos sebanyak 180 potong, rokok segala jenis merek sebanyak 15 slof, dan kebutuhan pokok lain kepada orang Rimba di Provinsi Jambi. Bantuan tersebut diserahkan setelah ada 11 orang Rimba di tiga kelompok meninggal secara beruntun‎ karena kelaparan. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.