Sukses

2 Kesalahan Fatal Orang Indonesia Saat Pakai Uang

Hati-hati, banyak orang salah mengatur uang hingga akhirnya merugikan diri sendiri. Ini dua kesalahan Orang Indonesia saat atur uang

Liputan6.com, Jakarta - Hati-hati, banyak orang salah mengatur uang hingga akhirnya merugikan diri sendiri. Lebih banyak pengeluaran daripada pemasukan dan akhirnya harus berutang untuk memenuhi seluruh kebutuhan.

Perencana Keuangan One Shildt M. Andoko mengatakan, terdapat dua kesalahan orang Indonesia saat mengatur uang.

"Pertama, masyarakat Inodnesia jarang mendokumentasikan pengeluarannya. Banyak orang tak pernah mengumpulkan struk belanja pribadi maupun keluarga," tuturnya saat berkunjung ke kantor Liputan6.com, Rabu (4/3/2015).

Menurutnya, dokumentasi pengeluaran sangat penting, agar Anda dapat mengenal pola belanja pribadi. Artinya, Anda dapat mengetahui, pengeluaran mana yang paling menguras uang Anda setiap bulan dan memperbaikinya.

"Setelah Anda tahu polanya, misalnya uang Anda terlalu banyak habis untuk beli makanan atau hiburan seperti nonton bioskop. Anda bisa mengurangi pengeluaran tersebut dan mengalihkannya pada hal yang lebih produktif," terang Andoko.

Saat ini, masyarakat Indonesia memang cenderung menghabiskan uangnya untuk pengeluaran konsumtif dibandingkan produktif.

Berikutnya, Andoko menilai ada kesalahan dalam cara menabung orang Indonesia. Sebagian masyarakat, diketahuinya, menabung jika ada sisa gaji saja. Padahal, minimal 10 persen dari gaji harus masuk ke dalam tabungan setiap bulan.

"Sekarang ada auto debit, jadi bisa datang ke bank. Misalnya gaji Rp 5 juta, 5-10 persen dimasukkan ke auto debit, jadi tak tergoda untuk memakai uang tersebut," tandasnya. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini