Sukses

PT PP Targetkan Kantongi Kontrak Baru Rp 27 Triliun

Dengan pertumbuhan kontrak baru diharapkan dapat dongkrak pendapatan tumbuh 52 persen menjadi Rp 19 triliun pada 2015.

Liputan6.com, Jakarta - PT PP Tbk (PTPP) menargetkan kontrak baru sebesar Rp 27 triliun pada 2015. Target itu 30 persen dari realisasi perolehan tahun 2014 sebesar Rp 20,24 triliun. Angka itu belum termasuk carry over tahun 2014 sebesar Rp 29 triliun.

Sekretaris Perusahaan PT PP Tbk, Taufik Hidayat menuturkan, target kontrak baru itu diharapkan dapat mendongkrak pendapatan usaha sebesar Rp 19 triliun atau tumbuh 52 persen dibandingkan pendapatan usaha 2014. Laba bersih perseroan diharapkan tumbuh 35 persen menjadi Rp 730 miliar.

Taufik mengatakan, ada sejumlah langkah yang dilakukan perseroan untuk meningkatkan laba perusahaan pada 2015. Perseroan melalui anak usahanya yaitu PT PP Properti akan meneruskan pembangunan proyek Grand Kamala di Kalimalang dan proyek Grand Sungkono Lagoon di Surabaya.

Anak usaha PP Properti ini juga meluncurkan produk baru yaitu apartemen di Ayoma di Serpong, apartemen Payon Amartha di Semarang, dan The North East Square di Surabaya.

"Kami juga akan melakukan penawaran umum perdana PT PP Properti pada Mei 2015," kata Taufik, seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Selasa (3/3/2015).

Sebelumnya PT PP Tbk (PTPP) mencatatkan pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik ke entitas induk naik 26,44 persen pada 2014. Perseroan mencetak laba sebesar Rp 531,95 miliar dari periode 2013 sebesar Rp 420,71 miliar.

Pertumbuhan laba ini diikuti pendapatan. Meski demikian, pendapatan naik tipis sekitar 6,61 persen menjadi Rp 12,42 triliun pada 2014 dari periode 2013 sebesar Rp 11,65 triliun.

Perseroan mencatatkan kenaikan beban pokok penjualan mencapai Rp 10,89 triliun pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,38 triliun. Laba kotor naik 20,4 persen menjadi Rp 1,53 triliun sepanjang 2014 dari periode 2013 sebesar Rp 10,38 triliun. Dengan melihat kinerja itu, PT PP Tbk mencatatkan laba per saham dilusi naik menjadi Rp 110 pada 2014 ketimbang 2013 sebesar Rp 87. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.