Sukses

Harga Emas Sumringah Sambut Imlek

Menghadapi Tahun Baru China akhir pekan ini, para analis memperkirakan harga emas akan naik cukup baik.

Liputan6.com, New York - Harga emas berhasil naik pada perdagangan di awal pekan lantaran prediksi positif para analis. Menghadapi perayaan Imlek atau Tahun Baru China pada akhir pekan ini, para analis memperkirakan harga emas akan naik cukup baik.

Mengutip laman CNBC, Selasa (17/2/2015), harga emas tercatat naik sekitar US$ 6 awal pekan ini sebelum akhirnya kembali melemah sangat tipis merespons lemahnya perdagangan di Eropa. Meski sempat menyentuh harga US4 1.232,4 per ounce pada pertengahan hari, harga emas tetap tercatat menguat empat persen sejak awal tahun ini.

CEO Acacia Mining Brad Gordon mengatakan, meski saat ini harga emas tak banyak bergerak, dalam jangka pendek pengusaha tambang tersebut optimistis harganya akan segera naik.

"Ada sejumlah prediksi bahwa harga emas akan segera naik. Saya sebenarnya tidak suka memprediksi arah harga emas. Fokus kami lebih pada bagaimana biaya produksi menentukan harganya, tapi saya rasa banyak orang yakin situasinya lebih baik," tuturnya.

Sebelumnya, banyak analis menyoroti kekhawatiran terhadap negosiasi utang Yunani dan penguatan dolar yang melemahkan mata uang lain, mendorong naik harga emas dalam beberapa sesi belakangan ini.

Dalam 10 tahun hingga Desember 2012, harga emas terus naik sekitar 400 persen dengan bantuan suku bunga rendah, likuiditas ekstral dari The Fed dan kekhawatiran terhadap pergerakan ekonomi global. Meski begitu, harga emas telah turun hingga 30 persen setelah The Fed, dan Bank Sentral Inggris akan menaikkan tingkat suku bunganya.

Meski begitu, di samping adanya spekulasi harga, tapi konsumen India dan China merupakan pembeli terbesar dan seringkali mendorong naik harga emas.

"Hal ini dapat terulang lagi," ujar Head of Research Bullion Vault Adrian Ash.

Dia menjelaskan, perayaan Tahun Baru China merupakan puncak pembelian emas terbesar di negara tersebut. Bahkan koin emas `Year of the Goat` yang dikeluarkan People's Bank of China telah habis terjual.

"Penting untuk mengingat bahwa permintaan emas yang tinggi dari China akan menggerakan harga emas di dunia. Tapi beberapa analis pesimis terhadap harga emas," katanya. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini