Sukses

Menanti Data China, Bursa Saham Asia Merosot

Bursa saham Asia cenderung melemah mengikuti gerak bursa saham Amerika Serikat yang tertekan karena harga minyak turun dan aksi penyerangan.

Liputan6.com, Wellington - Bursa saham Asia cenderung melemah dengan indeks saham regional jatuh dari level tertinggi dalam dua minggu ini didorong bursa saham Amerika Serikat (AS) yang tertekan.

Indeks saham MSCI Asia Pacific turun 0,4 persen pada pukul 09.21 waktu Tokyo. Indeks saham acuan ini melemah dipicu indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,7 persen ke level 15.093,78 pada awal perdagangan saham. Indeks saham Jepang Topix turun 0,7 persen ke level 1.228,01.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat. Harga minyak dunia masih tertekan mempengaruhi laju bursa saham AS, dan berdampak terhadap bursa saham Asia.

Harga minyak di New York turun 0,1 persen setelah melemah 2,4 persen kemarin. Dolar Selandia Baru melemah ke level terendah seiring dolar Amerika Serikat menguat.

Pelaku pasar juga menanti rilis data ekonomi dari China dan Eropa pada hari ini. China dan Eropa akan mengeluarkan data manufaktur yang akan menjadi petunjuk pelaku pasar untuk mengetahui ketahanan ekonomi global.

"Saat ini bursa saham masih volatile, dan terus berlanjut ke depannya. Harga minyak juga mempengaruhi terutama isu persediaan, di waktu yang sama ekonomi Eropa melemah, dan permintaan tidak kuat yang terjadi enam bulan lalu," kata Donald William, Chief Invesment Officer Platypus Asset Management Ltd, seperti dikutip dari Bloomberg. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini