Sukses

Top 5 Bisnis: RI Garap Kereta Super Cepat Tanpa Jepang Jadi Hits

Pemerintah memutuskan membangun kereta api super cepat tanpa bantuan Jepang. Keputusan ini mencuri perhatian masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memutuskan untuk membangun kereta api super cepat atau High Speed Railway (HSR) Jakarta-Surabaya tanpa terikat dengan Jepang.

Skema pembiayaan maupun teknologi untuk kereta cepat ini bisa berasal dari negara lain, tak hanya Jepang. Keputusan pemerintah terkait pengembangan kereta api super cepat ini menjadi artikel yang paling mencuri perhatian masyarakat.

Tak hanya itu, artikel mengenai penyusunan kabinet di bawah kepimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla juga masih mengusik rasa ingin tahu pembaca.

Lengkapnya, berikut lima artikel paling populer di kanal bisnis Liputan6.com, Senin (22/9/2014):

1. Tanpa Bergantung Jepang, RI Bisa Garap Kereta Cepat

Pemerintah Indonesia bakal membuka tender internasional dalam merealisasikan proyek kereta super cepat Jakarta-Surabaya.

Dengan demikian, pelaksanaan studi kelayakan  atau feasibility study (FS), pembiayaan, teknologi dan sebagainya bukan hanya digarap Jepang. Artinya terbuka dikerjakan negara lain seperti Spanyol, Kanada, Jerman, dan Inggris

2. Didominasi Profesional, Kabinet Jokowi Cuma Jadi Tukang

Presiden terpilih Jokowi telah mengumumkan struktur menteri yang mengisi kabinet pemerintahannya yang terdiri dari 18 profesional dan 16 profesional namun berasal dari partai.

Arsitektur kabinet ini dianggap kurang pas jika hanya diisi oleh orang-orang berkompeten tanpa keahlian berpolitik.

3. Kabinet Jokowi Bukan Tempat Menebus Dosa

Jokowi-JK diminta melakukan seleksi ketat sosok menteri yang akan menduduki kursi kementerian strategis, termasuk Kementerian ESDM.

4. Kenaikan Harga BBM Subsidi Rp 3.000 per Liter Terlalu Tinggi

Wacana kenaikan harga BBM bersubsidi oleh Presiden terpilih Jokowi sebesar Rp 3.000 per liter di November ini dinilai terlalu tinggi. Kebijakan itu sangat berisiko bagi Jokowi-JK yang baru memimpin negara ini.

5. Indonesia Banyak Berutang dari Singapura

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, posisi utang luar negeri Indonesia mencapai US$ 290,57 miliar pada akhir Juli 2014. Sebagian besar pinjaman diberikan oleh Singapura dan Amerika Serikat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini