Sukses

10 Industri Komponen RI Mejeng di Jerman

Keiikutsertaan produk komponen otomotif buat Indonesia ini diharapkan dapat menjadi mata rantai produsen otomotif Jerman.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai bagian dari upaya pengembangan industri komponen nasional sekaligus agar dapat menjajaki pasar internasional, 10 industri komponen otomotif Indonesia pamer kualitas di ajang Automechanika Frankfurt 2014, Frankfurt, Jerman.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nus Nuzulia Ishak mengatakan keiikutsertaan produk komponen otomotif buat Indonesia ini diharapkan dapat menjadi mata rantai produsen otomotif Jerman.

"Jerman terkenal sebagai produsen mobil terbesar di Eropa. Tujuh perusahaan otomotif besar dunia bermarkas utama di negara yang dipimpin Kanselir Angela Merkel tersebut, maka tepat kiranya kita mendorong peningkatan ekspor otomotif ke sana," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Dia menjelaskan, promosi komponen otomotif ini menjadi salah satu langkah strategis Kemendag untuk mendukung tercapainya sasaran peningkatan ekspor nonmigas sebesar 5,5 persen-6,5 persen, termasuk target peningkatan ekspor produk otomotif yang ditetapkan sebesar 3,5 persen-4,5 persen atau senilai US$ 4,6 miliar-US$ 4,65 miliar pada 2014.

Kemendag juga optimis target itu dapat dicapai mengingat peluang peningkatan ekspor produk otomotif Indonesia masih terbuka luas.

Hal ini terindikasi dari tren positif impor dunia untuk produk otomotif selama lima tahun terakhir sebesar 11,29 persen serta tren positif ekspor produk otomotif Indonesia sebesar 25,49 persen di periode yang sama.

Pameran ini berlangsung pada pada 16-20 September 2014 dan diselenggarakan di area seluas 305 ribu meter persegi, diikuti oleh sekitar 5 ribu peserta, dan dikunjungi sekitar 150 ribu pengunjung. Pameran tersebut merupakan ajang terpenting di antara pameran internasional serupa.

"Kehadiran sejumlah besar pengunjung yang berasal dari luar Jerman merupakan peluang pasar yang lebih luas. Sebagian besar pengunjung Automechanika datang dari kalangan pengambil keputusan atau yang memiliki pengaruh dalam keputusan pembelian," kata Nus.

Adapun 10 perusahaan Indonesia yang ikut ambil bagian antara lain, PT Jimco Sukses Indonesia, PT Buanatama Metalindo, PT Tri Mega Baterindo, PT Waja Kamajaya Sentosa, PT Selatan Jadi Jaya, Indoprima Group, PT Supreme Belting Perkasa, PT Partuni Perdana, PT Indobatt Industri Permai, PT IRC Inoac Indonesia.

Sekedar informasi, pada 2013, total ekspor produk otomotif Indonesia mencapai US$ 4,45 miliar. Total nilai ekspor produk otomotif Indonesia pada periode 2009-2013 mengalami tren positif sebesar 25,49 persen.

Adapun lima besar negara tujuan ekspor otomotif Indonesia pada 2013 adalah Thailand, Arab Saudi, Filipina, Jepang, dan Malaysia. Sedangkan, nilai ekspor produk otomotif Indonesia dari Januari-Juni 2014 mencapai US$ 2,4 miliar atau meningkat 11,25 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar US$ 2,16 miliar.

Jerman menempati peringkat ke-20 sebagai negara pengimpor produk otomotif Indonesia. Selama periode 2009-2013, ekspor otomotif Indonesia terus mengalami peningkatan sebesar 21,84 persen. Permintaan produk otomotif Indonesia terus bertambah seiring perbaikan ekonomi Eropa.

Hal ini terlihat dari ekspor selama periode Januari-Juni 2014 yang mengalami peningkatan signifikan sebesar 97,51 persen menjadi US$ 20,33 juta dibanding periode yang sama setahun sebelumnya.

Nilai ekspor produk otomotif Indonesia pada 2014-2015 ditargetkan meningkat 3,5 persen-4,5 persen dengan target nilai sebesar US$ 4,6 miliar-US$ 4,65 miliar.

Beberapa negara yang menjadi target peningkatan ekspor produk otomotif antara lain Thailand (6,2 persen), Arab Saudi (4,02 persen), Filipina (9,23 persen), Jepang (0,74 persen), dan Malaysia (4,02 persen). (Dny/Nrm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini