Sukses

BPK Periksa Pertamina Telusuri Mafia Migas

Anggota BPK, Barullah Akbar menuturkan, pemeriksaan terhadap Pertamina akan selesai pada akhir September 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengakui saat ini tengah melakukan pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDDT) pada PT Pertamina (Persero) dalam pengadaan bahan bakar minyak (BBM) untuk kebutuhan dalam negeri.

‎Anggota VII BPK, Barullah Akbar menyatakan, pemeriksaan tersebut ditargetkan akan selesai pada akhir bulan ini untuk kemudian diumumkan hasil pemeriksaannya.
‎

"Kami sedang mendalami, mungkin selesai akhir September ini PDDT terhadap PT Pertamina. Kami umumkan hasilnya pada Desember 2014‎," ungkapnya yang ditulis, Kamis (11/9/2014).

Barullah menambahkan pemeriksaan tersebut secara lebih spesifik ‎mengenai internal supply chain pada PT Pertamina, dengan menggunakan anak usahanya PT Petral di Singapura.

‎Apa yang dilakukan BPK ini menjadi yang pertama kali dilakukan ke Pertamina seiring dengan semakin banyaknya dugaan mafia migas yang telah merugikan negara triliunan rupiah.

"Pertama kali, dengan mandat yang diperintahkan perundangan seperti audit pelaksanaan PSO, sedangkan audit laporan keuangan sudah rutin setiap tahun dilakukan oleh KAP (Kantor Akuntan Publik ) yang berkerja atas nama BPK," tegasnya.

Ekonom Faisal Basri menilai terdapat Mafia minyak dan gas dalam pengadaan BBM oleh PT Pertamina (Persero),sebab peserta lelang pengadaan BBM hanya di ikuti oleh 40 perusahaan yang pemiliknya merujuk pada nama yang sama yakni Muhammad Reza Khalid.

Dari pengadaan kontrak tersebut, tambah Faisal lagi pemenang kontrak bertanggung jawab untuk pengadaan BBM 600.000 barel per hari yang setiap barelnya mendapat keuntungan US$ 2. BPK pun mengharapkan pemeriksaan dengan tujuan tertentu kepada Pertamina selesai pada September. (Yas/Ahm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.