Sukses

Obama Beri Sanksi Baru ke Rusia, Wall Street Berguguran

Dalam survei yang dilakukan oleh Bloomberg, Bank Sentral AS (The Federal Reserve) akan kembali mengurangi langkah stimulus.

Liputan6.com, New York - Saham Amerika Serikat (AS) jatuh setelah Presiden AS, Barack Obama mengumumkan sanksi baru kepada Rusia.

Mengutip Bloomberg, Rabu (30/7/2014), Indeks Standard & Poor 500 tergelincir 0,5 persen menjadi 1.969,95 pada pukul 4 sore di New York AS, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 70,48 poin atau 0,4 persen ke 16.912,11 setelah pada sehari sebelumnya mampu mencetak penguatan 74 poin.

Kepala Investasi Palisade Capital Management, Fort Lee, New Jersey, AS, Dan Veru menjelaskan, kejatuhan saham Wall Street terjadi karena pelaku pasar melihat adanya risiko geopolitik dengan penetapan sanksi baru yang diberikan oleh AS terhadap Rusia.

"Selama beberapa hari belakangan ini investor melihat bahwa kinerja keuangan yang dicatatkan oleh beberapa emiten bisa mendukung penguatan indeks, namun kemudian mereka melihat adanya risiko geopolitik," jelasnya.

Amerika memberikan sanksi kepada tiga Bank di Rusia dan perusahaan pembuat kapal yang memberikan layanan kepada angkatan laut Rusia dan industri minyak dan gas Rusia. "Rusia sekali lagi mengisolasi dirinya sendiri dari masyarakat Internasional," jelas Obama di Gedung Putih.

Laporan ekonomi AS menunjukkan perlambatan. Indeks Harga properti tercatat di level 9,3 persen pada mei kemarin, merupakan laju terlambat dalam setahun terakhir.

Dalam survei yang dilakukan oleh Bloomberg, Bank Sentral AS (The Federal Reserve) akan kembali mengurangi langkah stimulus dengan mengurangi pembelian surat utang keenam kalinya menjadi US$ 25 miliar dari sebelumnya yang US$ 35 miliar dalam rapat yang akan dilakukan beberapa hari ke depan. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.