Sukses

Rupiah dan IHSG Diprediksi Perkasa Hingga Jokowi Lengser

Prediksi tersebut ditopang sentimen positif dari kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019.

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sempat melesu akibat penolakan Pilpres 2014 dari Capres Prabowo Subianto.

Namun Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk, Ryan Kiryanto memprediksi kondisi itu hanya akan berlangsung sementara.

"Itu hanya reaksi sesaat, tapi setelahnya kembali normal. Mulai hari ini, IHSG dan kurs rupiah akan kembali menguat meskipun ada penolakan dari pasangan nomor satu. Percayalah," kata Ryan kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (23/7/2014).

Dia memperkirakan, nilai tukar rupiah bisa menyentuh level Rp 11.400-Rp 11.500 per dolar AS. Prediksi tersebut ditopang sentimen positif dari kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019.

"Karena hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) 100 persen sesuai ekspektasi pasar (Jokowi sebagai pemenang)," ungkapnya.

Apresiasi terhadap nilai tukar ini, diperkirakan Ryan akan terus berlanjut sampai dengan akhir masa jabatan Jokowi-JK lima tahun mendatang. Dia juga melihat ekonomi Indonesia ke depan akan semakin membaik di tangan duet pasangan ini.

"Apresiasi ini akan berlanjut sampai berakhirnya pengabdian Jokowi-JK. Ekonomi akan lebih baik karena tingkat resistensinya nol persen," jelas dia.

Terkait isu demo buruh yang akan mewarnai hasil perhitungan suara pilpres, dia meminta seluruh masyarakat tak perlu khawatir.

"Itu hanya gertak sambal saja. Yang penting kita harus yakin (rupiah dan ekonomi membaik) karena semua elemen masyarakat akan mengawasinya termasuk yang kalah," kata Ryan. (Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini