Sukses

Dahlan Siap Hadapi Rizal Ramli

Dahlan Iskan tidak terima jika rencana akuisisi BTN oleh Bank Mandiri dikatakan belum ada kajian yang mendalam.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tidak terima jika rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk dikatakan belum ada kajian yang mendalam.

Menurutnya, Kementerian BUMN sudah melakukan kajian yang mendalam mengenai proses tersebut dengan menggandeng konsultan yang mumpuni.

"Saya terima dan harus tunduk kepada atasan soal BTN , tapi saya tidak terima kalau ini dianggap belum ada kajian mendalam. Ini sudah sangat mendalam dan melibatkan konsultan keuangan tingkat dunia. Seolah-olah saya ini menteri yang ngawur," tegas Dahlan saat ditemui di kantor Garuda Maintenance Fasilities (GMF), Cengkareng, Banten (24/4/2014).

Untuk itu, dirinya mengaku akan kembali menjelaskan kepada Presiden mengenai runtutan rencana penjualan saham BTN yang kemudian akan dialihkan ke Bank Mandiri tersebut.

Surat edaran yang dikeluarkan oleh Sekretaris Kabinet kemarin meminta Pemerintah dalam hal ini Menteri untuk tidak mengeluarkan kebijakan strategis menjelang masa pemilihan presiden. Hal itu dimaksudkan supaya tidak menimbulkan keresahan kepada masyarakat.

Menanggapi hal itu, Dahlan mengatakan kalaupun ada keresahan di masyarakat itu hanyalah dari para karyawan BTN. Bahkan Dahlan menuding ada maksud-maksud tertentu dari aksi protes karyawan BTN.

"Kalau Direksi BTN tidak sanggup hadapi, saya akan hadapi. Datang ke saya, paling orang seperti Rizal Ramli yang semua orang sudah tahu apa maksudnya," jelas mantan direktur Utama PLN itu.

Keresahan para karyawan tersebut dikatakan Dahlan hanya kekurang pahamnya para karyawan mengenai tujuan dan rencana strategis Kementerian BUMN terhadap pengembangan BTN itu sendiri.

"Mereka belum baca saja, belum paham, bahwa BTN akan tetep eksis dan justru akan lebih besar, dan akan besar pembiayaan perumahannya," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini