Sukses

KAI Rogoh Rp 3 Triliun untuk Rawat Keretanya

KAI menganggarkan dana sekitar Rp 3 triliun yang dipakai untuk memperbaiki serta merawat sistem persinyalan dan pendingin udara.

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (KAI) menganggarkan dana sekitar Rp 3 triliun yang dipakai untuk memperbaiki serta merawat sistem persinyalan dan pendingin udara (air conditioner/AC) armadanya.

Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan mengatakan dana tersebut berasal dari internal dan diperuntukkan dalam 3 tahun ke depan.

"Mungkin dananya Rp 2 triliun sampai Rp 3 triliun untuk pergantian sinyal keseluruhan di Jabodetabek, karena yang penting itu persinyalan," ujar dia usai konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/3/2014).

Untuk proses perbaikan sinyal ini, Jonan mengaku membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu perjalanan kereta.

"Perbaikan sinyal ini memang dilakukan bertahap, kalau semuanya diganti baru ya nanti keretanya berhenti. Kita hanya menargetkan supaya gangguannya tidak menerus, kalau tidak mau gangguan sama sekali itu tidak mungkin dan tidak ada yang jamin," kata dia.

Selain melakukan perbaikan pada persinyalan, Jonan menyatakan juga perlu adanya penggantian gerbong kereta api yang sudah tua.

"Kita juga harus menggaanti KA yang sudah tua, di atas 30 tahun harus diganti semua. Ada 1.500 unit kereta penumpang jarak jauh yang tua," tambah dia.

Perusahaan berencana melakukan penggantian kereta api yang sudah tua mulai tahun ini dan tahun depan. "Tahun ini 50-100 unit (gerbong), tahun depan 200 unit, itu untuk KA jarak jauh saja," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini